Siswi SLB Bangli Juara Melukis, Kini Lukisan Sokasinya Banyak Diburu

  • 11 Juli 2017
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 4200 Pengunjung
suaradewata.com

Bangli, suaradewata.com - Keterbatasan komunikasi yang dialami Ni Putu Krismoni  (15) asal dusun Serokadan, Desa Abuan, Susut, Bangli, tidak membuatnya menyerah untuk dapat mengenyam pendidikan tinggi. Bahkan,  siswi kelas 1 SMA di SLB Negeri 1 Bangli ini, mampu bersaing ditingkat propinsi Bali sebagai juara satu lomba melukis dan rencananya akan mewakili Bali ditingkat nasional pada bulan September 2017 mendatang.

Ditemui di SLB Negeri 1 Bangli, Selasa (11/07/2017), sepintas Krismoni tampak seperti anak normal pada umumnya. Saat itu, Krismoni sedang asyik melukis diatas kanvas didampingi guru pembinanya, Gede Susana. Berbagai karya lukis yang mengusung aliran naturalis mampu dibuatnya. Hebatnya lagi, siswi penyandang tuna rungu sejak lahir ini juga piawai melukis diatas media kerajinan anyaman bambu berupa sokasi. Karena keunikan dan cirri khas  karyanya itu,  banyak pembeli bahkan langsung datang ke sekolahnya. “Dibandingkan dengan tuna lainnya, anak penyandang tuna rungu rata-rata sangat cerdas. Yang menjadi persoalan hanya komunikasi saja karena harus menggunakan bahasa isyarat,” ungkap Guru Seni Lukis SLB Negeri 1 Bangli Gede Susana.

Disampaikan, bakat melukis Krismoni telah tampak sejak kelas 5 SD. “Karena bakatnya itu, prestasi yang berhasil diraih Krismoni tahun lalu menjadi juara satu dalam lomba melukis tingkat Propinsi Bali. Rencananya, pada bulan September 2017, Krismoni akan mewakili Bali dalam lomba melukis tingkat nasional di Jawa Timur,” bebernya.

Disampaikan juga, Krismoni tidak hanya mahir melukis di atas kanvas saja. Melainkan juga piawai melukis diatas media kerajinan sokasi. “Untuk lukisan dimedia sokasi, malah banyak konsumen yang datang langsung ke sekolah untuk memesan lukisannya. Bahkan, para siswa sampai kewalahan untuk membuatnya,” ungkapnya.

Sebab, dengan lukisan tersebut, desain sokasi menjadi lebih menarik dan unik. Diakui, selama ini pemasaran hasil karya lukisan para siswa SLB Negeri Bangli telah banyak menghiasi dan dipromosikan melalui sejumlah pameran di Bali. Harganya, berkisar puluhan ribu hingga ratusan ribu tergantung ukuran, motif, corak dan desainnya.

Sementara itu Kepala SLB Negeri 1 Bangli, Made Sudarma, mengungkapkan dalam bidang keterampilan, para siswa tidak hanya dibekali pelajaran melukis saja. “Selain seni lukis, para siswa kita berikan juga program keterampilan tenun dan menganyam,” ungkapnya. Hasil kerajinan yang dihasilkan para siswa tersebut, selanjutnya dipromosikan melalui sejumlah pameran di Bali. Untuk bidang seni lukis, diakui, tahun 2016 SLB Negeri 1 Bangli juga menorehkan prestasi sebagai juara tiga tingkat nasional atas nama Ni Wayan Ari Riandani. “Untuk tahun ini, kita harap Krismoni yang mewakili Bali ke tingkat nasional juga mendapatkan juara,” tegasnya.

Untuk diketahui, saat ini SLB Negeri 1 Bangli telah menampung sebanyak 95 orang siswa dari SD hingga SMA. Sementara untuk menunjang, program keterampilan tenun pihak sekolah mengaku masih mengalami keterbatasan sarana alat tenun. “Saat ini, kami baru punya 2 alat tenun. Idealnya kami membutuhkan, 8 alat tenun, langtaran tingginya minat para siswa menekuni keterampilan ini” tegasnya. Selain itu, pihaknya juga mengaku masih mengalami keterbatasan guru pendidik. “Dari total jumlah siswa sebanyak 95 orang dengan berbagai jenis ketunaan, kami masih kekurangan guru pengajar sekitar 15 orang,” sebutnya. Disampaikan, saat ini tenaga pengajar yang tersedia sebanyak 20 Guru PNS dan 10 Guru Kontrak. Karena itu, diharapkan kedepan, pemerintah bisa memberikan perhatian lebih untuk menyempurnakan keberadaan SLB Negeri 1 Bangli. ard/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER