Sesuai Pawisik, Tugu Windu Bhuana Di Catus Pata Desa Bayung Gede Diplaspas

  • 19 Mei 2017
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 4925 Pengunjung
suaradewata.com

Banglisuaradewata.com - Masyarakat Desa Bayung Gede Kecamatan Kintamani melaksanakan upacara pemelaspasan pralingga Ida Betara Betari yang disimboliskan pembangunan tugu Windu Bhuana berupa batu berukuran super besar, Kamis (18/5/2017). Pemelaspasan tugu batu tersebut dilaksanakan di perempatan catus pata Desa Pekraman Bayung Gede disaksikan Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, Camat Kintamani I Wayan Dirga Yusa, Ketua PHDI Kabupaten Bangli I Nyoman Sukra, Puspika Kec. Kintamani serta masyarakat setempat.

Jro Kubayan Mucuk Desa Pekraman Bayung Gede, Jro Wayan Tabeng menjelaskan, pendirian dan pemelaspasan tugu Windu Bhuana dilakukan setelah warga setempat mendapat pawisik. Disebutkan, sesuai pawisik tersebut, masyarakat Bayung Gede harus mendirikan kembali pralingga ida betara yang tempatnya di catus pata. Pasalnya, kata Jro Wayan Tabeng, catus pata tersebut pada jaman dahulu adalah tempat pesamuan ida betara yang hilang entah kemana karena di tempat itu, di bangun jalan raya. “Untuk itulah berdasarkan kesepakatan masyarakat Bayung Gede, tugu Windu Bhuana ini dibangun kembali dan ditempatkan di catus pata paling utara  desa,” tegasnya.

Disampaikan, batu berukuran super besar itu didapat dari Pulau Jawa, tepatnya di daerah Majapahit. “Beratnya kurang lebih 9 ton,” ungkapnya. Ditambahkannya, nantinya disetiap ada upacara keagamaan harus terlebih dahulu melakukan pemujaan di tempat tersebut. Sebab, kata dia, palinggih tersebut merupakan tempat pesamuan betara betari di sejebag jagat desa Bayung Gede. “Dengan pembangunan kembali tempat pralingga ida betara ini, kami berharap  masyarakat Bayung Gede selalu dianugrahkan keselamatan, kemakmuran dan apa yang dicita citakan oleh masyarakat cepat terwujud,” pungkasnya.ard/aga


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER