Wooww…Ini Rencana Super Megah Pembangunan Penelokan Berkelas Dunia

  • 09 Mei 2017
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 4993 Pengunjung
suaradewata.com

Banglisuaradewata.com - Memasuki Hut Kota Bangli ke-813, berbagai terobosan dalam kepemimpinan Bupati/Wakil Bupati Bangli, I Made Gianyar-Sang Nyoman Sedana Arta terus dilakukan demi memajukan daerah berhawa sejuk ini. Di bidang infrastruktur, penyelesaian program Hotmik hingga saat ini terbilang cukup fantastic. Dari 384 ruas jalan kabupaten dengan panjang 874.474 km,  yang telah di hotmik hingga tahun 2017 sepanjang 543.840 km. Sisanya masih 330.534 km yang belum di hotmik. Untuk melanjutkan penuntasannya, tahun 2017 kembali diplot anggaran hotmik dari APBD dan DAK sebesar Rp 130.214.100.520. “Sejak program hotmixnisasi digulirkan dari tahun 2012, ruas jalan yang sudah di hotmik mencapai 63 persen. Sisanya pasti tutas hingga tahun 2018” ungkap Wabub Sang Nyoman Sedana Arta didampingi Sekda IBG Giri Putra, Selasa (09/05/2017).

Dalam program hotmiknisasi yang diluncurkan melalui misi misi Bupati Made Gianyar, tidak hanya menyasar jalan kabupaten saja. Hotmixnisasi ini bahkan telah masuk desa. “Ruas jalan desa, hingga ketempat yang leke-leke (sulit dilalui-red) telah kita hotmik, sehingga ruas jalan hotmik yang kita miliki terpanjang se-Bali,” tegasnya. Disampaikan, penuntasan infrastruktur jalan tersebut juga sebagai penunjang rencana pembangunan pariwisata Kintamani berstandar dunia. Saat ini, rancangan atau DED untuk pembangunan tempat peninjauan panorama Penelokan sudah tuntas dilakukan. Selain itu, untuk melengkapi penataan geopark, revitalisasi dermaga kedisan, kuburan dan dermaga Trunyan juga akan dilakukan melalui bantuan dari Kementerian Perhubungan. “Saat ini, DED untuk merevitalisasi ketiga tempat itu, masih dalam proses,” tegasnya.

Sementara itu, sesuai DED penataan kawasan Penelokan, kegiatan itu dimaksudkan untuk mendorong peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bangli. Sedangkan tujuan dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut, untuk meningkatkan kualitas pelayanan pariwisata di Batur Unesco Global Geopark yang bertarap internasional danmendorong peningkatan perekonomian regional dan peningkatan penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Bangli dan khususnya di Batur UNESCO Global Geopark melalui pengembangan pariwisata.  Total anggaran yang dirancang untuk mewujudkanmenata Kintamani agar berkelas dunia, mencapai Rp 100 miliar. Dari rencana anggaran tersebut, khusus untuk penataan kawasan Penelokan akan digelontorkan sebesar Rp 33 miliar dengan target penyelesaian tahun 2018.

Melalui menara pandang ini wisatawan diharapkan memperoleh kenyamanan dalam menikmati indahnya Kaldera Batur disamping itu juga wisatawan dapat mengamati seluruh potensi geosite di Kaldera Batur. Menara pandang dibangun dengan konsep bertingkat, tingkat pertama difungsikan sebagai open stages, sedangkan pada bangunan tingkat kedua difungsikan sebagai menara pandang/plaza. Pembangunan menara pandang/plaza penelokan diharapkan menggunakan prinsip-prinsip arsitektur lokal dan tradisional, sedangkan kualitas pembangunan berstandar internasional.

1.      Konsep, Gagasan dan Gambaran Awal Perencanaan

Pembangunan tempat peninjauan panorama penelokan difungsikan sebagai tempat menikmati pemandangan alam kawasan Kaldera Batur. Tempat ini digunakan oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Sehingga pembangunannya pun diharapkan menerapkan standar-standar internasional. Melalui menara pandang ini wisatawan diharapkan memperoleh kenyamanan dalam menikmati indahnya Kaldera Batur disamping itu juga wisatawan dapat mengamati seluruh potensi geosite di Kaldera Batur.

Menara pandang dibangun dengan konsep bertingkat, tingkat pertama difungsikan sebagai open stages, sedangkan pada bangunan tingkat kedua difungsikan sebagai menara pandang/plaza. Pembangunan menara pandang/plaza penelokan diharapkan menggunakan prinsip-prinsip arsitektur lokal dan tradisional, sedangkan kualitas pembangunan berstandar internasional.

2.    Penataan Jalan depan Goa Jepang

     Penataan Jalan Depan Goa Jepang harus memenuhi Persayaratan Sebagai berikut :

ü     Paving eksisting direncanakan dengan baik sehingga memenuhi estetika dari segi arsitektur.

ü     Menata Pinggiran baik drainase maupun pembatas sehingga perencanaan jalan  dapat berfungsi sebagai pedestrian.

3.      Rencana Penataan Signage Plaza

Rencana penataan signage plaza disesuaikan dengan konsep penataan geopark dan kearifan lokal masyarakat. Signage plaza mencerminkan keanekaragaman hayati, budaya dan geologi kawasan Batur Unesco Global Geopark.

4.      Rencana Pembangunan Landmark Geopark

Konsep pembangunan landmark geopark juga disesuaikan dengan konsep penataan geopark dan kearifan lokal masyarakat..

5.      Rencana Pembangunan Gate Corridor

Rencana pembangunan gate corridor disesuaikan dengan budaya masyarakat setempat dan budaya Bali pada umumnya. Pembangunan gate corridor juga mempertimbangkan tata letak  masuk wisatawan.

6.      Rencana Pembangunan Menara Pandang/Plaza Penelokan

Bangunan tingkat kedua difungsikan sebagai menara pandang/plaza dengan penataan taman, adanya ikon wisata Batur Unesco Global Geopark, bale bengong, tempat panel geopark dan teropong pandang.

Pada plaza ini diharapkan wisatawan dapat menikmati keindahan alam secara terbuka. Pada area ini juga difungsikan adanya satu titik poin terbaik untuk melakukan sesi foto, dan tempat duduk. Motif lantai serta ornamen bangunan disesuaikan dengan potensi alam serta kearifan lokal yang ada.

7.      Pembangunan Stages

Tingkat pertama difungsikan sebagai open stages dan dilengkapi dengan souvenir – culinary – coffee shop, toilet, tourist information.

Pada area ini sedikit tertutup dan wisatawan dapat menikmati pemandangan walaupun saat hujan. Pada area ini merupakan rest area bagi wisatawan yang sewaktu-waktu area ini dapat digunakan sebagai tempat pertunjukkan.

8.      Rencana Pembangunan Tourist Information Center (TIC)

Rencana pembangunan TIC dibangun dengan konsep terintegrasi dengan jasa kepemanduan dan jasa usaha wisata lainnya di dalam kawasan.Pembangunan TIC menerapkan penggunaan teknologi dan sistem informasi.

9.      Rencana Pembangunan Souvenir – Culinary – Coffee Shop

Pembangunan rest area ini disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan dan ketersediaan ruang pada bangunan tingkat pertama. Perencanaan Pembangunan ini memperhatikan jenis kegiatan serta kebutuhan fasilitas penunjangnya agar tidak mengganggu kenyamanan wisatawan.

10.  Rencana Pembangunan Bale Bengong

Pembangunan Bale Bengong disesuaikan dengan estetika penataan pada area plaza. Dengan menggunakan bahan kayu sebagai struktur utamanya.

11.  Rencana Jalur Evakuasi

Pengembangan konsep juga perlu memperhatikan jalur evakuasi ketika terjadi bencana.

12.  Penataan Jaringan Kabel Listrik Wilayah

Perlu dilakukan penataan terhadap kabel listrik wilayah yang melintasi plaza untuk kenyamanan dan keselamatan wisatawan.

13.  Rencana Pembangunan Toilet

Pembangunan toilet harus memenuhi persyaratan berikut:

a.       Toilet laki-laki dan perempuan terpisah dan dilengkapi dengan tanda atau simbol;

b.      Pada toilet tersedia jamban leher angsa dilengkapi dengan penampungan air;

c.       Tersedia ventilasi dan pencahayaan yang memadai;

d.      Penampungan air;

e.       Tersedia tempat cuci tangan;

f.       Tersedia tempat pengering tangan;

g.      Limbah toilet/kamar mandi dibuang ke septictank atau lubang peresapan yang tidak mencemari air tanah;

h.      Lantai dibuat tidak licin dan mudah dibersihkan;

i.        Penggunaan standar toilet internasional;

14.  Aksesibilitas

Akses keluar masuk ke plaza diharapkan dapat diakses mudah oleh semua golongan umur termasuk juga memperhatikan pergerakan penyandang disabilitas di dalam area.

15.  Keselamatan dalam Bangunan, memiliki keselamatan bangunan dalam kondisi darurat dan jalur-jalur evakuasi dan titik kumpul (assembly point) untuk kondisi darurat sesuai standar keselamatan pada bangunan.

16.  Drainase

Drainase harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a.       Ditutup dengan kisi sehingga saluran mudah dibersihkan;

b.      Memiliki kemiringan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk mencegah genangan air;

17.  Air bersih

Tersedia instalasi air bersih untuk taman dan kios;

18.  Tempat Sampah

Tersedianya tempat sampah tanpa mengganggu estetika.

19.  Tulisan Batur Unesco Global Geopark

Tulisan “Batur Unesco Global Geopark” yang akan menjadi penanda kawasan diposisikan pada tempat strategis dan dapat dilihat oleh wisatawan secara mudah.

20.  Pembuatan Patung Mangku Pucangan

       Pembuatan Patung mangku pucangan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

·         Penempatan Patung disesuaikan dengan kondisi lahan yang ada sehingga tidak menghalangi gardu pandang dan plaza.

·         Patung di lengkapi dengan ultilitas penerangan dimalam hari dan taman

21.  Persyaratan

Persyaratan teknis yang diinginkan dalam pembangunan plaza penelokan yaitu:

a.       Ruang pedagang

·           Kios tidak menutup pemandangan;

·           Jumlah kios disesuaikan dengan intensitas kegiatan agar tidak terkesan kios lebih banyak daripada ruang pandang panorama

b.      Aksesibilitas

Harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

                              i.               Seluruh fasilitas harus bisa diakses  dan dimanfaatkan oleh semua orang, termasuk penyandang cacat dan lansia;

                            ii.               Sirkulasi pergerakan wisatawan diharapkan menjamin ketercapaian semua fasilitas di dalam menara pandang.

c.       CCTV

Pemasangan CCTV harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

                          iii.               Ditempatkan pada lokasi yang dapat memantau seluruh area menara pandang;

                          iv.               Pemantauan CCTV hanya dapat diakses oleh pengelola menara pandang;

                            v.               Tidak ditempatkan pada area privat.

d.      Area Merokok

Tersedia ruang untuk merokok yang memenuhi syarat kesehatan

e.       Pos Keamanan

 Tersedia pos keamanan yang memadai.

f.       Lokasi Hydrant dan APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

Dalam mengantisipasi kebakaran dan untuk penanggulangan lebih cepat dibutuhkan penempatan Hydrant yang tepat.

g.      Elemen Bangunan, mengikuti persyaratan bangunan terkait yang sudah ditetapkan, dengan memenuhi ketentuan khusus yaitu:

Pertemuan lantai dengan dinding, serta pertemuan dua dinding harus berbentuk lengkung (Conus). Bilamana bangunan berlantai dua memiliki ketinggian anak tangga maksimal 18 cm. Lantai yang selalu terkena air harus mempunyai kemiringan kearah saluran pembungan air sehingga tidak terjadi genangan. ard/dev


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER