Apes…Lerai Perkelahian, Oknum Guru Justru Dihajar

  • 09 April 2017
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 5106 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com - Nasib apes dialami  Sang Gede Sudiana, (47) asal  banjar Taked , Desa Selulung, Kintamani, Bangli. Pasalnya, korban yang diketahui seoarang guru ini justru menjadi korban tindak penganiayaan saat melerai perselisian antara  Sang Gede Kemarayana  dengan pelaku  I Wayan Loster (40), Jumat ( 7/4/2017). Tidak terima dengan itu, korban  melaporkan kasus ini ke Polsek Kintamani.

Sesuai informasi yang berhasil dihimpun, Minggu (09/04/2017), kejadian naas tersebut berawal pada Jumat ( 7/4) lalu, sekitar pukul 20.30 wita  pelaku I Wayan Loster  menghubungi  Sang Gede  Kemarayana via handpone  untuk  diajak minum miras. Namun keinginan pelaku ditolak oleh  Sang Gede Kemarayana.  Merasa permintaanya ditolak  membuat pelaku  marah dan kemudian  bersama rekanya Komang Sudiana justru mencari korban.

Diduga pelaku bertambah kesal, lantaran korban bari ditemukan setelah dicari dibeberapa tempat. Tanpa basa - basi  pelaku pun langsung menghajar korban dengan cara memukul rahangnya hingga korban nyaris tersungkur. Mendengar ada keributan  korban Sang Gede  Sudiana yang saat itu ada didekat TKP berusaha melerai perselisihan tersebut.

Namun naas, kedatangan korban ditanggapi lain oleh para pelaku dan pelaku I Wayan Loster melayangkan pukulan kearah pelipis Sang Gede Sudiana hingga menyebabkan korban tersungkur. Bahkan, saat korban sudah terjatu, pelaku  Komang Sudiana mencekik leher korban. Aksi penganiayaan berkhir setelah  warga berdatangan  dan melerai keributan itu. Selanjutnya korban melaporkan kasus penganiayaan ini ke Polsek Kintamani.

Kanit Reskrim Polsek Kintamani seijin Kapolsek Kintamani , Kompol Gede Sumena saat dikonfirmasi , membenarkan kasus penganiayaan itu. "Korban sudah kita carikan visum,” tegasnya. Sementara untuk pelaku, masih dalam pengejaran polisi. Sebab, saat dicari para pelaku tidak ada dirumahnya. “Pastinya pelaku akan segera kita amankan,” pungkasnya.ard/aga


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER