Pasokan Terbatas, Janur Dari Jawa Banjiri Pasar Kidul

  • 02 April 2017
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 4342 Pengunjung
suaradewata

Banglisuaradewata.com – Berbagai bahan kebutuhan pokok jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan di Kabupaten Bangli, mengalami kenaikan tajam. Salah satunya, harga janur. Bahkan karena keterbatasan pasokan janur lokal, menyebabkan para pedagang terpaksa mendatangkan janur dari Jawa.

Salah seoarang pedagang janur di Pasar Kidul, Nengah Suarna (38) asal Pengelumbaran, Susut, Bangli mengakui jelang hari Raya Galungan dan Kuningan telah menyebabkan harga janur mengalami kenaikan hingga 50 persen lebih. “Pasokan janur lokal terbatas, sehingga saya mendatangkan janur dari Banyuwangi, Jatim,” tegasnya saat ditemui Minggu (02/04/2017). Harganya, lanjut dia, karena menjelang hari raya untuk satu ikat janur berisi 50 biji harganya 15 ribu. “Harga yang sekarang memang naik arena hari raya. Kalau pada hari normal, harganya hanya Rp 10.000 per ikat,” bebernya.

Sementara untuk harga janur lokal, harganya jauh lebih tinggi mencapai 17.000 – 20.000 per ikat. “Dilihat dari sisi kulitas janur local memang lebih bagus. Namun dari sisi harga, lebih tinggi. Karena itu, banyak konsumen terutama pedagang canang membeli janur yang kita datangkan dari jawa,” bebernya.

Selain kenaikan harga janur, sesuai pantauan, sejumlah kebutuhan pokok jelang Galungan juga mengalami kenaikan. Kenaikan cukup tinggi terjadi pada harga bawang putih, saat ini seharga Rp 32.000/kg, naik sebesar Rp 2.000 dari harga sebelumnya yang hanya Rp 30.000/kg. Sementara bawang merah relative stabil seharga Rp 30.000/kg. “Sedangkan harga cabe merah justru turun, sekarang harganya hanya Rp 60.000/kg,” ungkap Ni Wayan Murdi. Disisi lain, harga daging ayam potong juga mengalami kenaikan dari 28.000/kg kini menjadi 28.500/kg. “Kemungkinan harga ini akan terus, hingga penampahan Galungan,” ungkap salah seoarang pedagang ayam potong.ard/aga


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER