Diduga Terbelit Hutang, Guntara Minum Racun dikandang Bebek hingga Tewas

  • 02 April 2017
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 3744 Pengunjung
suaradewata.com

Tabanan, www.suaradewata.com – Diduga frustasi terbelit hutang I Wayan Putra Guntara, 34 Banjar Dinas Meliling Kawan Desa Meliling, kecamatan Kerambitan memilih jalan pintas. Dia mengakhiri hidupnya dengan cara menegak racun foradan yang biasa dipakai menyemprot hama padi. Dia ditemukan tewas dengan mulut berbusa dikandang bebek oleh bapaknya I Wayan Darya,60 sekitar pukul 18.00 wita, Sabtu, (01/04/2017).

Informasi yang berhasil dihimpun, pada hari Sabtu, ( 01/04/2017), sekitar pukul  17.00 wita bapak korban yakni I Wayan Darya, 60 melihat korban pergi kekandang. Kemudian sekitar pukul 18.00 wita Wayan Darya pergi kekandang untuk mengecek dan memberi makan bebeknya. Saat sedang memberi makan bebek, Wayan Darya mendengar seperti suara nafas mengorok dan bau obat hama yang menyengat. Dan ketika dicari sumber suara tersebut ternyata Wayan Darya melihat korban terguling dilantai tanah kandang miliknya. Dan dari mulut korban keluar buih yang diduga buih akibat minum racun foradan yang biasa ditaruh di kandang yang biasa dipergunakan menyemprot hama padi.Selanjutnya Wayan Darya mencari Ibu korban yakni Ni Ketut Suryani, 51 dan meminta tolong kepada warga. Setelah itu korban dilarikan ke BRSU Tabanan, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan. 

Kapolsek Kerambitan Kompol I Wayan Suana saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Dirinya mengatakan korban diduga mengambil jalan pintas dengan meminum racun hama padi jenis foradan. Yang diduga karena terbelit hutang dan diduga merasa malu kepada oragtuanya. Ketika orang tua korban sempat menanyakan mobil carry miliknya yang digadaikan oleh korban. Setelah ditemukan dalam tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Orang tua korban pun meyakini korban meninggal karena minum racun hama padi dan menolak untuk dilakukan otopsi. Serta orang tua korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah.

"Ya benar, penyebabnya diduga karena terbelit hutang, lantaran sebelumnya ketika korban ditanya oleh orang tuanya untuk apa uangnya, korban tidak dapat menjelaskanya, disamping itu beberapa hari sebelumnya korban juga minta uang kepada orang tuanya yakni bapak korban sebesar 10 juta, yang juga tidak dapat dijelaskan kegunaanya oleh korban, saat ditanya oleh orang tuanya," ucap Kompol Suana. Ang/gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER