Dharma Santhi Nyepi, Tingkatkan Kerukunan Umat

  • 30 Maret 2017
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 3968 Pengunjung
suaradewata.com

Bangli, suaradewata.com - Dalam upaya meningkatkan hubungan silahturahmi antara umat se-Dharma menuju kebahagiaan dan kesucian Buana Alit dan Buana Agung serta sebagai wujud ucapan terimakasih kepada para sulinggih begitu juga umat se-Kabupaten Bangli, Kamis (30/3/2017) digelar acara Dharma Santhi rahinan jagat Nyepi di Kabupaten Bangli. Acara yang di pusatkan di lapangan apel kantor Bupati Bangli dihadiri oleh Wakil Bupati Bangli, Sekda, Ketua Darmawanita, Ketua WHDI Kab. Bangli, Kejari Bangli, Dandim 1626 Bangli PHDI dan para Sulinggih se-Kabupaten Bangli.

Kepala Bagian Kesra Jro Penyarikan Widarta dalam laporanya menyampaikan  kegiatan Dharma Santhi adalah kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun. Untuk tahun ini mengambil tema “malarapan Dharma shanti Caka warsa 1939 ngiring sareng sareng sagilik saguluk ngewangun jagat Bangli sane GITA SANTI”. Melalui  tema tersebut, diharapkan dapat meningkatkan dan mempererat hubungan silaturahmi antara umat hindu menuju kesukertaan (kebahagiaan) serta menyucikan Buana Alit (diri sendiri) dan Buana Agung (Dunia/alam semesta) serta ucapan terimakasih kepada para sulinggih yang telah bersama-sama menjaga dan mendoakan perayaan Nyepi kali ini sehingga berjalan lancar. Saat itu, Pemerintah Kabupaten Bangli ngaturang punia berupa parangkat upacara kain kepada para sulinggih.

Sementara dalam sambutan Bupati Bangli yang dibacakan oleh Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta,SE menyampaikan selain ucapan selamat hari raya Nyepi juga menyampaikan apreasianya karena saat perayaan pergantian tahun baru saka kali ini, telah berjalan dengan baik tanpa ada riak-riak yang mengganggu kekusyukan umat merayakan Nyepi. “Hari raya Nyepi tahun baru caka 1939 merupakan momentum untuk meningkatkan introspeksi diri dengan melaksanakan catur brata penyepian. Harapan kami pada tahun baru ini kita semua bisa ingat dan meningkatkan swadarma/kewajiban masing masing berdasarkan pikiran yang suci nirmala dan rasa jengah untuk meningkatkan pembangunan seperti istilah sekarangkerja keras, kerja cerdas kerja berkualitas, kerja iklas dan kerja tuntas sesuai dengan apa yang tertulis dalam sastra Bagawadgita,” ungkapnya.

Untuk itu, laksanakanlah segala kerja sebagai kewajiban tanpa terikat pada akibatnya. Sebab dengan melakukan kegiatan kerja yang tak terikat, orang akan mencapai tujuan utama, Bagawdgita, III:19. “Semoga dengan dilaksanakannya yadnya dan catur brata penyepian tahun baru Caka 1939 yang didasari pikiran yang iklas dan srada bakti kepada Ida Sangyang Widhi Wasa Dunia kita akan dijauhi dari musibah dan semakin membaik kedepannya serta kita semua selalu diberikan sinar suci begitu juga tuntunan dalam menjalankan swadarma agama dan swadarma Negara” terangnya.

Sementara Ketua Dharma Adiaksa Sulinggih Ida Pedanda Gede Putra Temuku Sidemen dari Gria Jaksa Bangli menyampaikan pelaksanaan upacara Nyepi telah diawali dengan berbagai rangkaian melasti, dilanjutkan dengan tawur kasanga pada hari pangrupukan. Perayaan pada hari raya nyepi kita melaksanakan catur brata penyepian dimana pada setiap tahunnya umat sedharma telah meningkatkan kemampuannya kesuciannya dengan menempuh catur brata penyepian. “Harapan kami di hari hari yang akan dating dharma santi ini dapat dlaksanakan sampai lapisan masyarakat paling bawah sehingga hari raya nyepi ini betul betul dapat dimaknai oleh seluruh umat hindu yang ada di Jagat ini” terang Ida Pedanda Gede Putra Temuku Sidemen. ard/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER