Ini Yang Ditekankan PHDI Dan Bupati Bangli Saat Tawur Kesanga

  • 29 Maret 2017
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 4560 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Sehari menjelang umat melaksanakan Catur Brata Penyepian tahun baru Caka 1939, Senin (27/3/2017) digelar upacara Tawur Agung Kasanga. Di Kabupaten Bangli, upacara tawur kasanga ini, di pusatkan di Perempatan Catus Pata Kabupaten Bangli dan dipuput oleh tiga sulinggih.

Hadir saat itu, Bupati Bangli didampingi Wakil Bupati Bangli, Pimpinan OPD di lingkungan Kabupaten Bangli, Muspida dan masyarakat setempat. Kepala Bagian Kesra Jro Penyarikan Widarta melaporkan kegiatan Upacara Tawur Agung Kasanga diawali dari rentetan mapapada agung yang dilaksanakan sehari sebelumnya. Hari ini dilaksanakan puncak upacara yang dipuput oleh tiga sulinggih yaitu Ida Padanda Gde Nyoman Jelantik Dangin Dari Gria Alang Kangin Nongan, berikutnya Ida Padanda Gde Putra Tembuku Sidemen dari Gria Jaksa Bangli dan Ida Resi Nabe Bujangga Prabangkara Dwijasana dari Gria Gaya Diwati Br. Kawan.

Lanjut dia, upacara tawur kali ini merupakan pengambilan yang paling lengkap. Dimana sarana upakara yang digunakan diantaranya Catur Niri, Catur Pasangan, Bebangkit Bunga, Pebangkit Sari, Tawur Agung, Penawa Ratna dan ditambah dengan pelaksanaan Caru Lindu Sasih Kasanga aturan ayam seperangkat masembleh ditambah caru pamali. “Wewalungan yang dipersembahkan yakni Kebo, Godel, Kambing, Angsa Anjing, Babi, Ayam lengkap dengan panca lingga dan tebasan,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Ketua PHDI Bangli Drs. I Nyoman Sukra menyampaikan tawur kasanga adalah upacara yadnya yang bertujuan untuk penyomiaan butha kala. Disampaikan, pecaruan ini dilaksanakan diperempatan agung catus pata karena diyakni sebagai pusat dari bumi secara skala (nyata). Kata dia, di pusat bumi inilah semua elemen bumi yang selama setahun telah kita nikmati dan mendapatkan berkah juga selama itu mendapatkan kekotoran-kekotoran duniawi. “Melalui upacara tawur kasanga ini, semua hal tersebut kita sucikan kembali sehingga yang namanya butha kala yang merugikan kita akan ditingkatkan tingkatannya, kita somia untuk menjadi dewa sehingga membantu untuk mendamaikan kehidupan manusia di bumi” terangnya.

Untuk itu, dalam perayaan Nyepi diharapkan menjadi ajang introspeksi diri, yang salah kita perbaiki yang kurang kita tambah. “Melalui catur brata penyepian kita harapkan bisa menjalankan kehidupan yang lebih baik kedepannya, diawali dari diri sendiri dan saling memaafkan antar sesama manusia, saudara keluarga dan lingkungan sekitar sehingga selalu terjaga hubungan yang harmonis dalam kehidupan di bumi. Sehingga dharma santi merupakan sesuatu yang sangat penting untuk kita laksanakan karna itu merupakan momentum untuk kita memulai hal  baru mengawali tahun baru Caka,” bebernya.

Sementara itu Bupati Bangli I Made Gianyar,SH.,M.Hum menyampaikan salah satu dari syarat agama adalah hari suci. “Kalau kita betul-betul menghayati bahwa kita adalah agama Hindu maka Hari Raya Nyepi ini adalah titik kulminasi introspeksi untuk memaknai ajaran-ajaran agama yang telah kita pelajari yang telah kita laksanakan,” tegasnya. Untuk itu, puncaknya adalah pada saat pelaksanaan catur brata penyepian hendaknya dapat dilakukan dengan baik untuk menyempurnakan keyakinan kita sebagai umat hindu yang percaya dengan panca srada. “Mari kita laksanakan catur brata penyepian dengan sekusuk-kusuknya dengan sebaik baiknya menurut nilai-nilai spiritual yang kita pahami,” pesan Bupati Made Gianyar.ard/aga


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER