Bupati dan Wakil Bupati Karangasem Mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1939

  • 23 Maret 2017
  • 00:00 WITA
  • Karangasem
  • Dibaca: 4077 Pengunjung
istimewa
Karangasem, suaradewata.com - Menjelang Hari Raya Nyepi yang jatuh pada tanggal 28 Maret 2017 mendatang, hendaknya dilaksanakan dengan mulat sarira menjaga keseimbangan dalam mencapai kedamaian untuk mewujudkan Karangasem Cerdas, Bersih dan Bermartabat berlandaskan Tri Hita Karana dengan tetap berpedoman pada Catur Brata Penyepian sesuai dengan ajaran agama Hindu. Hal itu disampaikan Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri saat ditemui di ruang kerjanya sebelum melaksanakan tugas, aktifitas keseharian sebagai orang nomor satu di bumi lahar Karangasem, Jumat (17/3/2017).
 
Bahwa perayaan Nyepi lanjut Bupati Mas Sumatri menuturkan merupakan warisan bagi negeri ini yang mengandung nilai-nilai luhur. Hal ini tercermin dari Catur Brata penyepian yang senantiasa menjadi pedoman/penuntun bagi umat Hindu dalam melaksanakan prosesi Nyepi. Catur brata penyepian meliputi 4 hal, yaitu tidak menyalakan api,  tidak melakukan karya, tidak ke luar rumah, tidak bersenang-senang/berfoya-foya.
 
“Karenanya sebagai umat Hindu kita patut merasa bangga karena kita umat Hindu telah mengambil bagian dalam upaya menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur yang telah ada di negeri ini sejak dahulu,” ujarnya. Pada kesempatan itu, kembali Mas Sumatri menyampaikan “Hari Raya Nyepi dan hari-hari raya umat Hindu lainnya merupakan tonggak-tonggak peringatan penyadaran dharma. Oleh karena itu kegiatan dalam menyambut datangnya hari-hari raya itu semestinya tidak pada segi hura-hura dan kemeriahannya, tetapi lebih banyak pada segi tattwa atau falsafahnya,” ucapnya.
 
Dikatakan Mas Sumatri kembali, terkait perayaan Hari Raya Nyepi di Karangasem yang berpedoman denganCatur Brata Penyepian nantinya akan dimulai pada pukul 06.00 Wita, Selasa (28/3/2017) hingga pukul 06.00 Wita, Rabu (29/3/2017) Hari Ngembak Geni. Pelaksanaannya disesuaikan dengan sastra dan dresta di masing-masing wilayah. Mas Sumatri pun menghimbau, bagi instansi pemerintah dan swasta yang mengemban tugas pelayanan pada Hari Raya Nyepi agar menyiapkan petugasnya sehari sebelum Hari Raya Nyepi dilaksanakan. Serta bersama-sama menertibkan peredaran dan penggunaan minuman keras (Miras) di wilayah kerjanya masing-masing. “Mari bersama-sama kita ciptakan suasana kondusif dalam perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1939 yang jatuh pada tanggal 28 Maret 2017 mendatang. Maknai Nyepi dengan mulat sarira,” ucapnya lagi.
 
Hal senada juga disampaikan Wabup Artha Dipa terkait perayaan Hari Raya Nyepi yang akan datang.  Nyepi merupakan Hari Raya Umat Hindu untuk memperingati perayaan Tahun Baru Saka. Bagi masyarakat Bali Nyepi identik dengan hari dimana kita tidak keluar rumah seharian,  Sehari setelah Ngerupuk dengan ogoh-ogoh buta kalanya, dimana malam harinya sepi dan gelap gulita karena tidak boleh menyalakan lampu, hari yang memberi kesempatan untuk “mulat sarira” (introspeksi/kembali ke jati diri) dengan merenung atau meditasi, pelaksanaan Catur Brata Penyepian.
 
Perayaan Nyepi dengan Catur Brata Penyepiannya membuat Bali sebagai satu-satunya pulau di dunia yang mampu mengistirahatkan seisi pulau secara total sehari penuh dari berbagai aktivitas. Setahun sekali memberi kesempatan kepada alam semesta untuk bebas menghirup segarnya udara tanpa asap dan polusi kendaraan dan mesin. “Dihari itu umat Hindu melakukan tapa, berata, yoga, samadhi untuk mengadakan koreksi total pada diri sendiri, serta menilai pelaksanaan trikaya, kayika atau perbuatan, wacika atau perkataan, manacika atau pikiran di masa lampau, kemudian merencanakan trikaya parisudha (trikaya yang suci di masa depan,” ungkapnya.
 
Akhir dialog, Bupati IGA Mas Sumatri bersama Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa beserta seluruh Jajaran Pemkab. Karangasem mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1939 tanggal 28 Maret 2017 bagi Umat Hindu  dimanapun berada, “Mari Kita Maknai Perayaan Nyepi dengan Mulat Sarira”. nov/rls

TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER