Bupati Bangli Minta BPBD Inventarisasi Kerusakan Pasca Gempa

  • 22 Maret 2017
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 3589 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Kerusakan yang ditimbulkan akibat bencana alam gempa bumi atau linuh yang menggoyang Kabupaten Bangli, Rabu (22/03/2017) terus bertambah. Selain menyebabkan Candi Bentar di Cagar Budaya Nasional  Pura Kehen ambrol dan seoarang nenek terluka karena panic menyelamatkan diri saat berada di Pasar Kidul, laporan kerusakan lain terus bermunculan. 

Sesuai informasi yang dihimpun dari BPBD Bangli, setidaknya ada belasan titik kerusakan yang terjadi dan tersebar di tiga kecamatan yakni Tembuku, Bangli dan Susut. Dari data sementara yang diterima, di Kecamatan Tembuku kerusakan terbanyak terjadi di Desa Jehem. Ditempat ini, tercatat sebanyak 6 titik bangunan dan palinggih milik warga yang mengalami kerusakan.  

Kepala Desa Jehem IB Made Rencana, menuturkan enam lokasi yang mengalami kerusakan akibat gempa yakni di Dusun Tingkad Batu, rumah warga milik Mangku Pande Budiana

rusak. Selain itu, dilaporkan juga bangunan palinggih rong tiga di Merajan milik Nengah Merika terjungkal. Tembok penyengker di Merajan Puri jehem ambrol. Palinggih rong tiga di merajan milik Nyoman Kumarayasa, jehem kaja roboh. Palinggih Gunung Lebah di merajan milik Dewa Agung Batu Angga juga roboh. Di merajan milik jro Mangu Kabar, palinggih gedong taksu roboh. Dari enam lokasi yang mengalami kerusakan akibat gempa itu, diperkirakan kerugiannya mencapai puluhan juta,” tegasnya. 

Di Kecamatan Bangli, untuk sementara dilaporkan kerusakan yang masuk meliputi Candi Bentar Pura Kehen pada bagian atasnya ambrol dan bergeser. Selain itu, bangunan palinggih taksu di merajan milik keluarga Antra, warga dusun Sidembunut. Sedangkan di Kecamatan Susut, dilaporkan kerusakan terjadi di tiga lokasi. Yakni, palinggih pesimpangan gunung lebah di merajan milik Nenga Mawan, warga desa Abuan, roboh. Di br. Pukuh, desa Tiga, tembok rumah milik Nyoman Pasek Sudarmayasa ambrol. Di Desa Demulih, dapur milik I Nengah Kenci juga ambrol. “Untuk kecamatan Kintamani, dampak kerusakan akibat gempa nihil,” tegas Agus Sutapa, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta.

(Salah satu pelinggih di Susut yang rusak saat terjadi gempa)

Disisi lain, Bupati Bangli I Made Gianyar saat ditemui disela-sela meninjau kerusakan yang terjadi di Pura Kehen, menyampaikan sejauh ini pihaknya telah mengintruksikan BPBD Bangli untuk terus melakukan pendataan dan invetarisasi kerusakan pasca gempa. “Masyarakat yang merasa menjadi korban, bangunannya mengalami kerusakan karena gempa agar segera melaporkan ke BPBD yang saat ini masih melakukan inventarisasi kerusakan,” tegasnya.   

Meski demikian, tindak lanjut dari itu, karena keterbatasan anggaran pihaknya tidak berani memastikan apakah para korban akan diberikan bantuan atau tidak. “Kerusakan itu memang harus diperbaiki. Untuk kerusakan fasilitas individu, perbaikan dilakukan oleh individu itu sendiri. Sedangkan yang masuk domain pemerintah, tentunya pemerintah yang akan memperbaiki,” tegasya. Salah satu contohnya, yakni untuk perbaikan Candi Bentar Pura Kehen akan segera dianggarkan dalam APBD Perubahan 2017 mendatang. ard/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER