Tunggu Otopsi, Polisi Belum Pastikan Penyebab Tewas Korban Pembunuhan

  • 26 Februari 2017
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 3671 Pengunjung
suaradewata

Buleleng, suaradewata.com - Pihak kepolisian masih belum mengetahui penyebab pasti kematian Made Dika (58) warga Banjar Dinas Kaja Kauh, Desa Tamblang, setelah ditemukan mengalami penganiayaan di pinggir jalan Kawasan Dusun Sangker, Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan, sekitar pukul 11.30 Wita, Minggu (26/2).

Kapolsek Kubutambahan, Akp I Komang Sura Maryantika, ketika dikonfirmasi usai melakukan pemeriksaan awal mengatakan, terdapat bercak darah pada baju korban bagian dada kanan selain luka yang terdapat di bagian dagu kiri.

"Secara kasat mata memang korban ada bekas luka. Nanti lebih lanjut secara medis mengenai luka nanti akan kami simpulkan setelah penyelidikan lebih mendalam. Pemeriksaan fisik kami lakukan di RSUD Singaraja dan malam ini jika memungkinkan akan di otopsi ke RSUP Sanglah Denpasar," papar Sura.

Hal tersebut terkait hasil pemeriksaan yang menjelaskan kronologi kejadian tewasnya korban Made Dika setelah kaca depan mobilnya terkena lemparan kayu bakar oleh Tersangka Gede Susila Budi (35), warga yang tinggal di Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan.

Menurut Sura, dari hasil pemeriksaan tiga orang saksi termasuk Tersangka menyebutkan bahwa pasca saling serempet lalu tersangka berbalik arah mengejar kendaraan yang dikendri korban Made Dika. Setelah berhasil mencegat, lalu tersangka mengambil sebatang kayu bakar dan melempar ke arah kaca depan mobil pickup korban.

Korban ternyata langsung tewas dalam kondisi masih berada di dalam mobil dengan sejumlah luka di bagian tubuhnya. Sedangkan Wayan Gunami yang duduk disebelah korban lalu lari menyelamatkan diri dan mencari pertolongan.

"Korban sudah tergeletak tak bernyawa di dalam mobil dan kaca kendaraan pecah seribu akibat dilempar oleh tersangka GS (Gede Susila Budi)," tutur Sura.

Dikonfirmasi suaradewata.com terkait riwayat penyakit korban, Sura mengaku masih belum bisa memastikan terkait pemeriksaan otopsi yang belum dilakukan oleh pihak medis di RSUP Sanglah.

Disampaikan, motif awal pun baru diduga akibat emosi tersangka yang diserempet oleh korban. Pasalnya, masih dilakukan pendalaman terkait antara korban dan tersangka ternyata saling kenal.

"Ini kan tersangkanya berasal satu desa dari Bila (Desa Bila). Hanya saja, tersangka tinggal di Desa Mengening. Dan kebetulan istrinya pun (Tersangka) juga satu kampung dengan korban. Dan tersangka kami tangkap di rumahnya selang satu jam pasca kejadian," ungkap Sura.

Menurut Sura, pihak keluarga korban pun juga sudah diinformasikan dan diminta menahan diri. Pasalnya, Kapolsek Sura mengaku sempat khawatir dengan aksi pembalasan terhadap ulah tersangka yang menyebabkan korban tewas.

Pihaknya pun mengaku masih melihat kondisi sementara untuk memindahkan tersangka ke sel Mapolres Buleleng. Namun, lanjutnya, pihak kepolisian telah melakukan pendekatan ke keluarga masing-masing pihak untuk menghindari aksi balas dendam.

Sementara itu, suasana Polsek Kubutambahan sempat ramai oleh sejumlah warga yang mendatangi Polsek Sawan. Sejumlah massa warga pun sempat tersentralisir mengelompok di halaman dalam dan luar Polsek Kubutambahan.

Sementara itu, mobil pickup milik korban dan juga sepeda motor milik tersangka saat ini telah diamankan di Mapolsek Kubutambahan untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut.

Dikonfirmasi izin otopsi dari pihak keluarga korban, Sura mengharap agar upaya Polsek untuk mengungkap supaya tidak mendapatkan halangan dari pihak keluarga.

"Ini kan sesuai dengan aturan dan pihak keluarga pun memberikan izin untuk melakukan otopsi. Kita harapkan bisa terlaksana cepat sehingga kasus ini bisa segera diselesaikan," pungkas Sura.adi/aga


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER