Pemulihan Darurat Bencana Ditarget Empat Bulan

  • 20 Februari 2017
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 3222 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Nasib para korban bencana tanah longsor dan banjir bandang yang hidup di pengungsian desa Songan dan Yeh Mampeh, Batur hingga saat ini belum bisa dipastikan  kapan diperkenankan kembali pulang ke rumahnya. Mengingat kondisi cuaca masih belum menentu. Terlebih, BPBD Bangli sendiri menargetkan pemulihan dampak bencana diperkirakan bisa berlangsung hingga empat bulan kedepan.

Sementara untuk rencana relokasi, kini masih diperjuangkan oleh Gubernur ke Pusat untuk pembebasan lahan hutan. “Belum ada rekomendasi pengungsi diperkenankan kembali ke rumahnya. Mengingat kondisi cuaca masih sangat rentan. Apalagi daerah tersebut sudah ditetapkan sebagai zona merah. Kita tidak ingin, hal-hal yang tidak diinginkan kembali terjadi,” ungkap I Ketut Agus Sutapa, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, Senin (20/02/2017).  

Dijelaskan, untuk pemulihan dampak darurat bencana tersebut setidaknya memerlukan waktu hingga empat bulan kedepan. Untuk itu, kata dia, harus ditetapkan statusnya dari tanggap darurat menuju transisi pemulihan pada keadaan darurat. “Ini belum pasca bencana, masih dalam keadaan darurat,” tegasnya. Tindak lanjut dari itu, pihaknya kini sedang menghadap Bupati Bangli untuk bisa menetapkan status transisi tersebut. “Drafnya sudah siapkan. Tinggal diajukan ke Bupati untuk di acc. Sementara untuk kebutuhan para pengungsi tetap menjadi tanggungan pemerintah,” tegasya.

Kalau Bupati nantinya sudah menetapkan statusnya masih dalam masa transisi pemulihan keadaan darurat, ditengah perjuangan Gubernur membebaskan lahan hutan untuk tempat relokasi para korban, tugas Pemkab nantinya bisa menyiapkan pembangunan rumahnya. “Untuk anggaran pembangunan rumah ditempat relokasi, daerah bisa mengusulkan anggaran melalui Dana Siap Pakai (DSP) BNPB,” pungkasnya. ard/aga


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER