Ajaib…Enam Jam Tertimbun Longsor, Bayi Mungil Ini Selamat Dari Maut

  • 10 Februari 2017
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 7860 Pengunjung
suaradewata

Banglisuaradewata.com – Ditengah bencana tanah longsor yang menerjang tiga desa di Kintamani dan menewaskan 12 korban, menyelipkan cerita dramatis yang terekam disela-sela kesedihan warga. Seoarang bayi tak berdosa yang berumur dua bulanan dan belum diberi nama terhindar secara ajaib dari maut. Padahal, bayi asal Desa Sukawana, Kintamani ini sudah enam jam tidak kunjung dari reruntuhan rumahnya yang tertimbun longsor. Saat ditemukan, bayi laki-laki itu,berada dalam dekapan sang kakeknya yang  sudah tewas. Namun berkat tangisannya, warga akhirnya menemukannya dan  sang nenek  di dalam timbunan longsor, dalam kondisi lemas dan luka-luka

Diketahui ibunya bernama Luh Eka dan bapaknya bernama Made Suarjana. Hanya saja statusnya sudah pisah ranjang.Selama ini bayi laki-laki tersebut tinggal bersama neneknya I Wayan Suari dan kakeknya Made Kawi (alm) yang meninggal saat bencana tersebut melanda, jumat (10/02/2017).

Bidan dari Puskesmas 1 Desa Sukawana Kintamani Gusti Rai Suarini mengatakan, kondisi bayi saat ditemukan mengalami luka lecet di bagian kepala. Diduga lukanya itu, karena terbentur material reruntuhan bangunan yang ikut jebol.  “Diketahui, bayi ini biasanya tidur bersama kakek dan neneknya. Karena longsor itu, kakeknya meninggal dunia dan pamannya mengalami patah tulang,” sebutnya.

Dari informasi, bayi ini tertimbun material longsor diperkirakan sejak pukul 01.00. Sementara petugas baru mengetahui jika di bawah bangunan ada bayi lantaran tangisan dari bayi tersebut sekitar pukul 07.00 wita. Jika tidak ada tanginsan, petugas tidak akan mengetahui kalau di bawah rumah yang tertimpa longsor ada bayi. “Keberadaan bayi ini diketahui setelah terdengar tangisannya oleh petugas bersama warga setempat,” ungkapnya. Proses evakuasi berjalan cukup a lot, karena keberadaan bayi tersebut masih berada dalam reruntuhan bangunan yang tertimpa longsor. “Ini sebuah keajaiban dan  mukjisad dari Ida Hyang Widhi Wasa. Meski selama berada di bawah tanah bekas longsoran, akan tetapi bayi mungil ini tetap selamat,” ungkap salah satu sumber di TKP.

Untuk memulihkan kondisi bayi malang tersebut, saat ini yang bersangkutan sudah dirujuk ke RSU Bangli. Luka memar pada bagian kepalanya sudah diobati oleh para medis di ruang IRD. Tampak sesekali tangisnya terdengar lirih menahan rasa sakit. Meski demikian, secara umum kondisi kesehatanya bayi mungil tersebut berangsur-angsur mulai membaik.

Sekedar diketahui, korban yang masuk RSU Bangli berjumlah 7 orang. Selain  balita laki-laki berumur 2 bulan, neneknya Ni Wayan Suari (65), dengan luka lecet dan pegal di bagian dada. I Wayan Sulang (paman balita) 19 tahun, mengalami patah tulang sehingga dilarikan ke RSUP Sanglah. Korban lainnya, I Wayan Budiasa (25 tahun), patang tulang paha dana lecet, adiknya Ni Nyoman Tristasari (23 tahun), meraka berasal dari  banjar Bantas, Desa Songan. Satu korban lainnya, I Ketut Merta,  asal banjar desa Sukawana luka lecet pada bagian tubuhnya.ard/aga


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER