Pentas Seni “Klungkung Manari” Memukau

  • 25 Desember 2016
  • 00:00 WITA
  • Klungkung
  • Dibaca: 4165 Pengunjung
suaradewata.com

Klungkung, www.suaradewata.com- Aksi para seniman dari sanggar Pangus desa Tihingan dan Sanggar Kapan desa Kusamba memukau penikmat seni di Klungkung. Pentas seni yang bertajuk “Klungkung Menari” digelar di depan monumen Puputan Klungkung, Sabtu (24/12/2016) malam.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang didampingi seluruh anggota keluarganya dan Wabup Kasta yang didampingi Ny. Sri Kasta serta jajaran SKPD pun turut hadir menyaksikan pertunjukan yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan pariwisata ini.

Diawali dari penampilan Sanggar Pangus yang membawakan musik inovatif Body Percusion (Boper) yang merupakan pertunjukan seni musik, memadukan antara suara hentakan potongan batang bambu dengan suara pukulan pada tubuh sang penari. Perpaduan dua suara ini menghasilkan irama musik yang unik, yang jarang didengar masyarakat.

Sang pelatih sanggar Pangus I Made Anom Prameina(19) asal desa tihingan mengatakan, dirinya membentuk kelompok musik Boper ini terinspirasi atraksi body cak kobagi dari Ubud. "Saya terinspirasi dari tari  Cak Kobagi Ubud , makanya saya tertarik untuk membentuk suatu perkumpulan boper yang personilnya siswa sekolah, di Bali hanya 2 ada body cak, di Ubud dan di Klungkung Tihingan," ujar I Made Anon Pramenia yang masih berstatus mahasiswa di ISI Denpasar.

Selain Boper, tampil pula tabuh kreasi genjek dari sanggar Kapan Desa Kusamba dengan cerita Anugrah Bhatara Baruna. Berkisah tentang keseharian masyarakat pesisir desa Kusamba yang bekerja sebagai Bendega, Pedagang ikan dan petani garam sebagai mata pencaharian untuk menghidupi keluarga. Ada yang pantang untuk dilakukan seperti mengotori laut dan pantai serta berlaku seenaknya. Hal tersebut berakibat petaka bagi warga pesisir, sehingga wargapun wajib menghaturkan sesaji untuk keharmonisan alam. Diketuai oleh Mangku Tombleus, tabuh kreasi genjek ini diimainkan oleh sekitar 20 orang penari dan 10 orang penabuh. Dalam pertunjukan ini juga dihiasi dengan lawakan segar dari sejumlah pemainnya yang didominasi para pelajar sehingga Bupati Suwirta dan ratusan penonton yang hadir pun dibuat tertawa. Pertunjukan pun semakin hidup karena diiringi gemulai gerakan dan warna warni air mancur berirama di depan monumen Puputan Klungkung. Jul/gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER