Bunyikan Kulkul, ForBali "Kepung" Kantor Gubernur

  • 23 Desember 2016
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 6545 Pengunjung
suaradewata.com

Denpasar, suaradewata.com - Ribuan massa tolak reklamasi Teluk Benoa (ForBali) kembali menggelar aksi demonstrasi di Denpasar, Kamis (22/12). Untuk aksinya kali ini, ForBali tak melakukan aksi seperti biasa.

Sebab ribuan massa yang longmarch dari Parkir Timur Lapangan Niti Mandala Renon, tidak diarahkan menuju pintu gerbang Kantor Gubernur Bali atau halaman Kantor DPRD Provinsi Bali. Massa ForBali ini, justru hanya menggelar aksi longmarch dan langsung 'mengepung' Kantor Gubernur Bali.

Ribuan massa berpakaian adat madya lengkap dengan atribut tolak reklamasi Teluk Benoa ini, tampak mengeliling Kantor Gubernur Bali dengan memenuhi ruas Jalan Kusuma Atmaja (barat Kantor Gubernur), Jalan Basuki Rahmat (selatan Kantor Gubernur), Jalan Juanda (timur Kantor Gubernur), serta Jalan Cok Agung Tresna Renon (utara Kantor Gubernur).

Uniknya, saat mengelilingi area Kantor Gubernur Bali ini, ribuan massa ForBali tanpa henti membunyikan kulkul serta tektekan. Di samping itu, massa juga membunyikan baleganjur serta musik dengan lagu-lagu yang menyuarakan penolakan terhadap reklamasi Teluk Benoa.

Kenapa ForBali melakukan aksi seperti ini? "Khusus untuk aksi kali ini, kami memang sengaja mengelilingi area Kantor Gubernur Bali sambil membunyikan kulkul dan tektekan," jelas Koordinator ForBali Wayan 'Gendo' Suardana, yang ditemui disela-sela aksi.

"Kenapa kami membunyikan kulkul, karena kami ingin mengusir energi negatif yang ada di Kantor Gubernur. Kami juga mau mengusir keinginan jahat yang ingin menghancurkan Bali dengan rencana reklamasi Teluk Benoa," urainya.

Gendo tak menampik, suasana aksi kali ini memang sengaja didesain seperti malam pengerupukan. "Kalau pengerupukan itu kan merayakan penyambutan Tahun Baru Caka. Maka untuk aksi kali ini kami buat seperti ini, sekaligus untuk menyambut Tahun Baru 2017," tandas Gendo.

Usai mengelilingi Kantor Gubernur Bali dengan iringan bunyi kulkul, tektekan dan baleganjur, aksi dilanjutkan dengan pementasan seni dan musik di beberapa titik. Seperti di pertigaan Jalan Kusuma Atmaja - Jalan Cok Agung Tresna, pertigaan Jalan Kusuma Atmaja - Jalan Basuki Rahmat, dan pertigaan Jalan Basuki Rahmat - Jalan Juanda. san/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER