Penerima Raskin Gianyar Tidak Tepat Sasaran

  • 24 November 2016
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 3441 Pengunjung
ilustrasi

Gianyar, suaradewata.comData warga miskin di kabupaten Gianyar invalid alias tidak tepat sasaran. Banyak warga miskin yang semestinya mendapatkan bantuan beras miskin (raskin) tidak mendapatkan apa-apa. Justru ada warga mampu malah mendapatkan bantuan raskin. Seperti yang dialami warga Banjar Ponggang, Desa Puhu, Kecamatan Payangan, I Wayan Kutang, yang hidup dibawah garis kemiskinan.

Kakek 80 tahun tersebut setiap bulan tidak pernah mendapatkan bantuan padahal kondisi rumah dan keuangannya sangat minus. “Saya katanya sudah pernah diusulkan dapat bantuan beras, tapi sampai sekarang tidak dapat,” ujar Kutang, (24/11).

Dia mengaku, untuk bekerja saja dia sudah tidak mampu karena faktor usia dan tenaga. “Saya di sini tinggal sendirian,” terangnya. Diakuinya, selama ini dia memiliki anak perempuan namun sudah menikah keluar desa. “Kadang-kadang anak saya datang ke sini bawakan makanan,” jelasnya. Disamping itu, ada beberapa warga yang memberikan bantuan seadanya.

Sementara itu, Kelian Banjar Ponggang, I Made Arthana, mengaku warganya atas nama I Wayan Kutang ini sudah beberapa kali diusulkan mendapatkan bantuan. Akan tetapi selalu mental. “Namanya sudah kami ajukan dan masuk di daftar penerima raskin, tapi kenyataannya sampai sekarang pak Kutang belum mendapatkan bantuan,” keluhnya.

Pihaknya berharap pemerintah mampu memperhatikan warganya yang hidup di bawah garis kemiskinan tersebut. “Kami harap cepat ada perubahan data supaya warga kami senang,” ungkapnya.

Arthana sendiri menyayangkan karena ada warga mampu di banjarnya yang justru menerima bantuan raskin. Sebagai kelian dia berharap ada pengertian dari pemerintah untuk secepatnya memperbaiki kesalahan data tersebut. “Sudah pernah diperbaiki, tapi selalu nama (warga kaya) lama yang dapat lagi bantuan,” tandasnya.

Di bagian lain, Kepala Dinas Sosial Gianyar, I Made Watha, menyatakan penyaluran bantuan raskin itu menjadi kewenangan Bagian Ekonomi karena berhubungan langsung dengan pemerintah pusat. Akan tetapi, data warga miskin sendiri disediakan oleh Dinas Sosial Gianyar. Diakuinya, data warga miskin antara di daerah dan pusat tidak sinkron.

“Pusat itu memakai database 2011,” ujar Watha, kemarin. Dia menjelaskan, untuk menghapus kesalahan yang terjadi di tingkat masyarakat, pihaknya telah melangsungkan musyawarah kelurahan. “Begitu disampaikan ke pusat dan masih ada ada data lama, maka kami susul kembali dan adakan pembaharuan data,” tegasnya.

Ditanya soal target kapan pembaharuan itu rampung? Pihaknya belum tahu pasti. “Pembaruan itu kan langsung, artinya surat dari desa kami antar ke pusat. Nanti untuk info lebih lanjut oleh pusat,” jelasnya.

Menurutnya, kekeliruan itu terjadi karena penerima bantuan sebelumnya kini sudah naik status menjadi kaya. “Sudah ada peningkatan status dari miskin menjadi kaya. Ini faktor situasi dan kondisi. Kami sudah berupaya ke pusat,” terangnya.

Diakuinya, jika kesalahan data itu belum beres, pihaknya berjanji akan memperbaikinya secepat mungkin. “Kalau masih seperti itu, kami pertegas kembali karena itu kewenangan pusat. Kalau kewenangan daerah hanya mendata dan klarifikasi,” imbuhnya.

Adapun solusi yang bisa ditawarkan oleh Dinas Sosial kepada penerima bantuan salah sasaran, yakni meminta ketulusan dan kesadaran dari penerima itu sendiri. “Sekarang jiwa besar penerima bantuan. Kalau dia merasa mampu berikan ke yang miskin,” pintanya. gus/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER