BPBD Pangkas Pohon, Hindari Tumbang di Musim Hujan

  • 17 November 2016
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 3719 Pengunjung
suaradewata.com
Tabanan, suaradewata.com - Jalur Denpasar - Gilimanuk mengalami kemacetan total selama 3 jam dari trafic light Gubug sampai pertigaan Meliling, sekitar pukul 07.30 wita hingga pukul 10.30 wita, Kamis, (17/11/2016). Pusat kemacetan tersebut dikarenakan ada pemangkasan pohon di jalur Denpasar - Gilimanuk tepatnya sekitar Banjar Lumajang Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan. Pohon tersebut dipangkas karena berpotensi tumbang oleh team penanggulangan bencana Kabupaten Tabanan.
 
"Kami memangkas pohon yang berpotensi tumbang, yang disebabkan oleh hujan deras disertai angin kencang, untuk pencegahan cuaca ekstrem yang diperkirakan puncak musim hujan pada bulan Desember dan Januari," ucap Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan I Wayan Adi Astrawan.
 
Dia mengatakan, pemangkasan tersebut akan terus dilakukan di wilayah Tabanan, sasarannya pada pohon - pohon yang mati atau yang rob rimbun ke jalan. Sebab berisiko membahayakan pengguna jalan baik sepeda motor, mobil dan lainnya. Pemangkasan tersebut mulai dari pukul 07.30 wita rencananya sampai pukul 12.00 wita. Karena jalur Denpasar Gilimanuk mengalami kemacetan panjang. Akhirnya team penanggulangan bencana dari BPBD, DKP dan Kepolisian pemangkasan tersebut dihentikan pada pukul 10.30 wita. Padahal masih ada beberapa titik yang harus dipangkas. 
 
"Pencegahan kami lakukan dari bulan Oktober sampai November, ada kira kira lebih dari 10 pohon Trembesi yang dipangkas di Lumajang, karena ada yang rob ke jalan, juga ada yang miring ke jalan. Kalau itu dibiarkan pasti tumbang ke jalan, takutnya pohon tersebut menimpa pengguna jalan yang lewat dan karena macetnya dari trafficlight Yeh Gangga sampai di pertigaan Meliling, kami akhiri sampai jam setengah sebelas," ucapnya. 
 
Dia menerangkan, sebelumnya juga ada pemangkasan di Desa Perean Tengah dan Luwus. Dan banyak pohon ditemukan mati karena akarnya sudah mengalami lapuk disertai pohon beringin yang rob di Jembatan Dauh Pala. Sehingga hal tersebut diutamakan dan diprioritaskan untuk dipangkas. 
 
"Banyak sih pohon Trembesi yang dipangkas, kayaknya kemungkinan pohon tersebut dimatikan oleh masyarakat, karena ada sayatan di kamiun dengan klupasan bagian luar pohon, akhirnya sari makanan itu tidak bisa keatas, akhirnya mati pohon itu, itu yang menyebabkan berpotensi tumbang," terangnya. ang/ari

TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER