Bangli Awas Serangan PRRS pada Babi

  • 15 November 2016
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 3502 Pengunjung
suaradewata.com

Bangli, suaradewata.com – Dampak cuaca buruk tidak hanya berpotensi menyebabkan berbagai bencana alam. Sebab, cuaca ektrem yang terjadi belakangan ini juga berpotensi menimbulkan berbagai serangan penyakit pada sector pertanian dan peternakan yang bisa menyebabkan petani mengalami kerugian yang besar.

 

Khusus di sector peternakan, yang cukup rawan terserang penyakit Porcine Reproctive and  Respiratory Syndrome (PRRS) adalah ternak babi. Parahnya, penyakit yang dikenal penyakit kuping biru ini dominan menyerang anak babi yang baru lahir hingga umur 24 hari. Penyakit ini tergolong ganas, karena bisa menyebabkan kematian mencapai 90 persen. Selain itu serangan penyakit hog cholera juga mesti diwaspadai peternak. “Dengan kondisi cuaca ektrem saat ini, penyakit yang disebabkan oleh virus ini memang sangat rawan menyerang ternak babi. Karena itu, kita minta peternak mewaspadai serangan penyakit yang masih tergolong baru ini,”pinta  Kadis Peternakan dan Perikanan Darat Kabupaten  Bangli I Wayan Sukartana saat ditemui Selasa (15/11).

Sejauh ini pihaknya memang belum menerima laporan resmi dari peternak babi terhadap serangan penyakit mematikan ini. Meski demikian, sebut dia, penyakit yang pertama kali ditemukan di Cina ini, telah banyak menyerang ternak di daerah lain. Karena itu, pihaknya mewanti-wanti mengingatkan peternak agar waspada. Utamanya saat membeli bibit ke luar daerah. Kalau ada gejala serangan ini peternak agar menghubungi petugas peternakan setempat sehingga bisa dicarikan solusinya.  “Kita minta kepada peternak babi yang ternaknya terindikasi kena serangan penyakit PRRS ini agar menghubungi petugas peternakan terdekat. Sebab, serangan virus ini bisa menyebaban kematian anak babi hingga 90 persen,” tegasnya.

Lanjut menambahkan, selain factor bibit, serangan penyakit PRRS juga bisa diakibatkan oleh buruknya sanitasi kandang. Karenanya peternak juga diminta harus menjaga kebersihan dan kelembaban kandang untuk menjaga populasi ternak babi di Bangli yang saat ini mencapai  64.751 ekor.

Sebelumnya, sesuai informasi yang dihimpun dilapangan sejumlah peternak di wilayah desa Tembuku sempat mengeluhkan adanya serangan virus aneh yang menyerang anak babinya. Dimana, gejala ternak yang terserang virus itu, tiba-tiba lemas dan keesokan harinya langsung mati. Sementara induknya, sama sekali tidak menunjukkan gejala-gejala sakit. Selain itu, di wilayah Kecamatan Susut hal serupa juga pernah terjadi dan menyebabkan para peternak mengalami kerugina yang cukup besar. Hanya saja, peternak di sana justru enggan melaporkan kejadian yang menimpa ternaknya sehingga penyebab dan jenis virus yang menyerang tidak diketahui petugas. Ard/gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER