“Tsunami” di Pantai Pasut, Korban Berjatuhan?

  • 11 November 2016
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 7551 Pengunjung
suaradewata.com

Tabanan, www.suaradewata.com – Telah terjadi gempa dan BMKG memberikan peringatan ke BPBD bahwa ada gempa berpotensi Tsunami di wilayah Pantai Pasut, Desa Tibubiyu, Kerambitan. Beberapa korban berjatuhan di pantai, dan disusul bunyi membunyikan kentongan yang membuat warga sekitar berlarian menyelamatkan diri menuju titik aman di sekitar kantor Desa setempat. Petugas bahu membahu menyelamatkan korban yang beberapa diantaranya mengalami patah tulang. Rangkaian kejadian itu adalah bagian dari simulasi Tsunami yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan di Pantai Pasut, Jumat, (11/11/2016).

 Simulasi tersebut digelar untuk menguji kesiapan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana tsunami. Dalam simulasi tersebut diikuti sekitar 150 peserta dari warga Desa Tibubiyu.  Koordinator atau Fasilitator Relawan Desa Tangguh Tibubiyu I Putu Suryawan Nadi, 36 asal Banjar Meliling Desa Meliling, Kecamatan Kerambitan mengatakan simulasi ini digelar untuk menguji kesiapan masyarakat dalam menghadapi ancaman tsunami. Kata dia yang ikut simulasi tersebut yakni satu banjar pasut dengan relawan sejumlah 30 orang yang ada dimasing masing banjar di Desa Tibubiyu. Dan juga ada kelompok lansia dengan beberapa anak anak SD di Desa Tibubiyu. "Tujuannya agar masyarakat siap siaga bila sewaktu-waktu terjadi tsunami,” ucapnya. Selain itu simulasi tersebut juga bertujuan meminimalisir korban akibat ancaman tsunami serta meningkatkan kewaspadaan warga disekitar pantai. "Seluruh pantai di Tabanan itu rawan, karena selatan pulau Bali ada patahan kulit bumi, jadi untuk itu kita selalu antisipasi, dengan selalu waspada untuk menjaga jaga kemungkinan yang terjadi," terangnya. 

Sementara Kepala Pelaksana BPBD Tabanan, I Gst Ngurah Made Sucita mengatakan Pantai Pasut sangat rentan dengan potensi ancaman tsunami. Sehingga pihaknya membentuk Desa Tangguh Bencana. "Pasut ini adalah zona merah, kalau ada tsunami, Desa Tibubiyu kena dampaknya, jadi masyarakat harus tahu bagaimana cara untuk menyelamatkan diri, mau berbuat apa, masyarakat mau kemana, sekarang kita uji, masyarakat harus evakuasi diri di tempat aman," ucap Sucita. 

Dia menerangkan, dengan diadakannya simulasi tersebut dapat membantu masyarakat untuk siap siaga dalam menghadapi ancaman Tsunami. "Kalau terjadi tsunami jangan berbuat yang tidak tidak, yang pertama harus diselamatkan adalah jiwa dan lari ke tempat aman," terangnya. 

Dipihak lain Kepala Desa Tibubiyu, I Made Ardena mengucapkan terima kasih kepada instansi terkait yang datang ke Desa Tibubiyu untuk menggelar Simulasi Tsunami tersebut. Kata dia masyarakat sangat antusias dalam mengikuti simulasi tersebut. "Hasilnya cukup memuaskan, simulasi ini sangat positif dan sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam menghadapi ancaman Tsunami," ucap Ardena. ang/gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER