Pergi Cari Pakan Ternak, Ditemukan Tewas di Pohon Nangka

  • 22 Oktober 2016
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 4840 Pengunjung
suaradewata.com
Gianyar, suaradewata.com - Nahas dialami, Wayan Tolok, 60, asal Banjar Susut, Desa Buahan, Kecamatan Payangan. Dia ditemukan tewas tertimpa pohon yang ditebangnya sendiri pada Jumat lalu (21/10). Mirisnya, jasad petani itu baru ditemukan pada Sabtu pagi (22/10) dalam posisi terjepit atas pohon nangka.
 
Menurut Kapolsek Payangan, AKP Gede Endrawan, setiap hari Tolok memang biasa pergi ke kebun yang tak jauh dari lokasi rumahnya. Tolok selalu mencari pakan ternak sapi miliknya setiap pukul 13.00. Kemudian sore hari sekitar pukul 18.00, Tolok biasanya sudah berada di rumahnya untuk istirahat. ”Tapi kerabatnya mengaku tumben sampai malam korban tidak pulang-pulang,” ujar Endrawan.
 
Pihak keluarga pun sempat bingung dengan keberadaan Tolok yang seharusnya sudah dirumah saat petang. Selanjutnya, pada Sabtu pagi, sekitar pukul 08.20 wita, kerabat korban, yakni Made Purnawan, 38, bersama I Wayan Sucipto, 20, melintas di kebun korban. Kedua kerabatnya langsung kaget melihat ada sesosok orang menggantung di atas pohon nangka. Setelah didekati ternyata sosok tersebut adalah Tolok. ”Posisinya sudah dalam kondisi terjepit dan tertindih dahan pohon nangka,” ujarnya.
 
Diduga, korban sempat naik ke atas pohon nangka, kemudian dia memotong dahan kayu. Potongan dahan kayu yang dipotongnya jatuh menimpa dirinya. Sehingga, Tolok terjepit disela-sela cabang dahan kayu. Kedua orang itu pun menghubungi keluarga dan warga lainnya.
 
Warga juga berusaha mengevakuasi jasad Tolok dengan menurunkannya. Tidak hanya itu, dahan berdiamater sekitar 40 centimeter yang menjepit dan menindih Tolok juga dipindahkan. Sampai di bawah, Tolok sempat diperiksa, namun sudah tidak bernafas. ”Perkiraan sudah meninggal pada hari Jumat sore,” tandasnya.
 
Selanjutnya, warga pun membawa jasad Tolok ke rumahnya. Sampai di rumah duka, Tolok ditempatkan di Bale Dangin. Di rumah duka, pihak medis sempat memeriksa korban. Dari hasil pemeriksaan medis, Tolok dinyatakan meninggal dunia delapan jam sebelum ditemukan atau meninggal sekitar pukul 01.00 dini hari.
 
Pada jasad korban juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Namun ada beberapa bagian tubuh yang lebam. Dan bagian tulang dada atau tulang rusuknya mengalami remuk. Atas kejadian itu, pihak keluarga korban merelakan kepergian korban karena tidak meminta otopsi lagi. Kapolres Gianyar, AKPB Waluya menambahkan, pihak keluarga juga sudah membuat surat pernyataan merelakan kepergian korban tanpa lagi melangsungkan proses otopsi. ”Pernyataan itu sudah disaksikan kepala desa,” imbuhnya. gus/ari

TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER