Ribuan Umat Hadiri Karya Panca Walikrama Pura Hulundanu Batur

  • 13 Oktober 2016
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 4852 Pengunjung
suaradewata
Bangli, suaradewata.com - Ribuan umat Hindu dari diseluruh Bali hingga Nusantara tumpah ruah saat pelaksanaan karya Panca Walikrama yang berlangsung di Tri Kahyangan Jagat Pura Hulundanu Batur di desa Songan, Kintamani, Bangli, Kamis (13/10/2016). Karya agung yang hanya berlangsung dalam hitungan sepuluh tahun sekali ini, mempergunakan berbagai jenis hewan kurban dan dipuput sebanyak 13 Sulinggih. Dimana, ritual agung tersebut merupakan ungkapan rasa sujud syukur kepada sang pencipta dan bertujuan untuk memohon kemakmuran dan keselamatan alam semesta beserta isinya.
 
Sesuai pantauan, prosesi karya berlangsung sangat khusuk, dengan diiringi alunan kidung Dharma Gita dan suara genta para sulinggih. Suasana semakin hikmat dengan iringan berbagai tabuh gamelan khas bali. Ribuan umat dari seluruh Bali dan Nusantara telah berdatangan sejak pagi hari. Manggala Karya, Jero Lanang, menjelaskan, berbagai prosesi upacara telah dilakukan sebelum puncak karya berlangsung. Disampaikan, sarana wewalungan yang digunakan pada karya ini, berupa 13 kebo, 4 banteng, 1 kinjang, 1 menjangan, kucit butuhan, 10 penyu, angsa, ayam, bebek dan kera hitam. “Karya Panca Wali Krama ini, merupakan ungkapan sujud syukur umat, kepada sang pencipta dalam manifestasinya sebagai Dewi Danu agar kedepan dianugerahkan kemakmuran dan keselamatan bagi alam semesta beserta isinya,” jelasnya.
 
Sebelumnya, rangkaian prosesi ritual yang telah dilakukan meliputi mendem pedagingan, balik sumpah dan melaspas meru tumpang sebelas. Selanjutnya pada tanggal 4 Oktober dilanjutkan dengan nuur tirta penyaksi karya. Prosesi ngamedalang Ida Betara dilaksanakan 7 Oktober, yang dilanjutkan dengan upacara melasti serta mapekelem di Danau Batur dan Gunung Batur pada 10 Oktober lalu. Selanjutnya mapepada tawur Panca Wali Krama akan dilaksanakan 12 Oktober.
 
Lebih lanjut, nantinya pada 15 Oktober merupakan puncak karya dengan prosesi ngenteg linggih, Ida Bhatara ke Paselang, Ida Bhatara Mamasar serta Ida Bhatara ke Perayungan. Pada 16 Oktober sampai 27 Oktober dilaksanakan Bhakti Panganyar secara bergilir oleh kabupaten/kota se-Bali. “Umat Hindu se-dharma yang belum melakukan persembahyangan masih ada kesempatan hingga dua minggu kedepan. Sebab, Ida Batara akan mesineb pada tanggal 28 Oktober 2016 mendatang,” pungkasnya. ard/ari

TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER