DPRD Bali Dorong Pembangunan Tol Laut Jawa-Bali

  • 11 Oktober 2016
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 4938 Pengunjung
suaradewata

Denpasar, suaradewata.com - Wacana pembangunan tol laut Jawa-Bali, belakangan terus menguat. Tol laut tersebut bukan berupa jembatan di selat yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Bali. Sebab kondisi keuangan negara saat ini sedang krisis, sehingga mustahil bagi pemerintah untuk membangun jembatan penghubung Jawa-Bali.

"Tol laut Jawa -Bali bukan berarti menyambungkan Bali-Jawa dengan jembatan," tutur Ketua Komisi III DPRD Bali I Nengah Tamba, di Gedung DPRD Bali, Senin (10/10).

Menurut dia, tol laut yang dimaksudkannya adalah sebagaimana konsep tol laut yang digagas Presiden Joko Widodo. Di antaranya membenahi pelabuhan serta membangun dan menyediakan infrastruktur pendukungnya.

Untuk mewujudkan tol laut Jawa-Bali, Tamba meminta pemerintah untuk merevitalisasi dan meningkatkan pelayanan beberapa pelabuhan utama di Bali. Selain itu, pemerintah juga diharapkan membangun jalan tol dari Gilimanuk, Jembrana menuju Padangbai, Karangasem.

"Kita maksimalkan existing yang ada dengan memperbaiki Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Padangbai dan Pelabuhan Benoa, serta infrastruktur jalan tol Gilimanuk-Padangbai," ujar politisi Partai Demokrat asal Jembrana itu.

Jika tol laut itu terwujud, Tamba optimis, kemacetan bisa terurai. Dampak ikutannya, distribusi barang dari Jawa ke Bali menjadi lancar dan ekonomi masyarakat semakin menggeliat. "Dampaknya akan banyak jika ini mampu diwujudkan," tandas Tamba.

Sebelumnya pada Maret lalu, Bupati Banyuwangi mewacanakan untuk membangun jembatan di Selat Bali, untuk mengurai kemacetan di Pelabuhan Gilimanuk dan Pelabuhan Ketapang. Wacana serupa pernah muncul 15 tahun lalu. Namun, wacana Bupati Banyuwangi itu mendapat penolakan dari Bali.

Gubernur Bali, DPRD Bali, tokoh agama dan masyarakat umum di Bali, menolak pembangunan jembatan di Selat Bali. Gubernur Bali Made Mangku Pastika justru mengusulkan membangun tol laut sebagaimana yang didesain Presiden Joko Widodo. san/hai


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER