Konsolidasi Tim Surya, Golkar Dan Demokrat “All Out”

  • 10 Oktober 2016
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 5539 Pengunjung
suaradewata

Buleleng, suaradewata.com – Sejumlah intimidasi terhadap bakal calon perseorangan di Pilkada Buleleng mulai bermunculan terhadap para pendukungnya yang menyerahkan lembar KTP. Mulai dari dugaan diskriminasi pelayanan administrasi pemerintahan di tingkat desa, hingga aksi intervensi yang diduga dilakukan oknum Kelian Banjar atau Kepala Lingkungan yang mulai bermunculan jelang awal tahapan verifikasi faktual tahap II tanggal 12 Oktober 2016.

Menghadapi kondisi verifikasi faktual yang disinyalir syarat aksi intervensi dan intimidasi itu, tim bakal calon perseorangan Dewa Nyoman Sukrawan – Gede Dharma Wijaya (SURYA) pun merapikan strateginya. Rapat tertutup digelar di ruang rapat kantor DPD II Golkar Buleleng  dengan menghadirkan seluruh unsur Tim Surya yang terdiri dari Partai Golkar, Demokrat, dan PKS. Bahkan, sejumlah komunitas yang membentuk diri sejak awal pun turut hadir seperti “Sahabat Sukrawan” dan lain-lain, Minggu (9/10).

Tampak hadir dalam pertemuan tersebut yakni Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Bali yakni Ketut Sudikerta didampingi Sekertarisnya, Nyoman Sugawa Korry. Bahkan, Ketua partai Demokrat di struktur DPD yakni Made Mudarta pun turut menghadiri rapat konsolidasi persiapan verifikasi faktual tersebut.

Berdasarkan pantauan suaradewata.comdi kantor DPD II Golkar Buleleng, selain turut dihadiri seluruh jajaran kepengurusan DPD II Golkar Buleleng, acara itu juga turut dihadiri Ketua DPC PD Buleleng yaitu Luh Gede Heriani beserta beberapa anggota fraksi Demokrat di Dewan Buleleng.

Tak hanya itu, persiapan tersebut pun turut dihadiri langsung Ketua DPW PKS Bali, H Mudjiono beserta kepengurusannya di tingkat pusat maupun Kabupaten Buleleng.

Ketua DPD Golkar Bali Ketut Sudikerta meminta semua pihak agar selalu mendahulu sikap tenang dan otak dingin menanggapi setiap gerakan rival politik. Ini dimaksudkan agar SURYA dan timnya tidak terjebak dalam strategis politik lawannya.

“Kita harus selalu menyikapi persoalan dengan otak dingin dan jiwa yang damai. Karena inti pelayanan serta program unggulan kita tak lain untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat,” ujar Sudikerta.

Bahkan, Sugawa Korry pun dengan tegas mengatakan kekuatan tim Golkar Buleleng akan dibantu penuh oleh seluruh kepengurusan DPD Golkar yang ada di Bali. Hal itu sudah dikomunikasikan sebelumnya dan komitmen dukungan Golkar Bali akan betul-betul ditunjukan oleh partai berlambang pohon beringin ini.

“Semuanya sudah siap mengawal dan mengamankan verifikasi faktual. Mulai dari tim advokasi hingga LO serta personil Golkar yang dari luar Buleleng. Sebab seluruh Ketua Golkar di Bali akan hadir nanti di waktu verifikasi faktual. Ini kan keuntungan juga buat Buleleng, karena hotel-hotel yang ada pasti terisi penuh oleh massa mereka (Ketua DPD Golkar se-Bali),” ujar Sugawa Korry.

Politisi asal Desa Banyuatis yang juga satu kampong halaman dengan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana sebagai kandidat bakal calon yang diusung PDIP dan Nasdem pun meyakinkan hasil 21 ribu dari verifikasi akan tuntas dalam hari pertama.

Hal senada pun disampaikan Ketua Demokrat Bali, Made Mudarta, yang menyebut turut “All Out” melakukan pengawalan dukungan paket SURYA. Yang didampingi jajaran strukturnya di Kabupaten Buleleng, Mudarta pun yakin Sukrawan-Dharma Wijaya akan berhasil lolos verifikasi faktual.

“Yang menjadi garda terdepan adalah anggota fraksi (Demokrat) yang nanti wajib memastikan proses faktual ini berjalan dengan demokratis. Tidak boleh ada paksaan, tidak boleh ada intimidasi. Biarlah rakyat Buleleng itu menetukan pilihannya sendiri (Tanpa intervensi dan Intimidasi). Suara rakyat adalah suara Tuhan, tidak ada yang boleh mempermainkan suara rakyat,” kata Mudarta.

Demokrat Bali pun yakin dengan pilihan partainya mendukung paket SURYA untuk menjadi pemimpin yang bisa mensejahterakan masyarakat Buleleng lima tahun ke depan.

Mudarta pun mengaku tidak mempermasalahkan status partainya sebagai pendukung terkait dengan fakta 18 ribu suara rakyat yang berhasil lolos dalam verifikasi faktual tahap pertama.

“Panwaslih dan KPU itu kan digaji oleh negara dan uang negara itu berasal dari rakyat. Hendaknya mereka bekerja secara professional. Biarkan rakyat Buleleng menentukan pilihannya dan menentukan dukungan untuk memilih pilihan,” pungkasnya.

Hal itu disampaikan terkait dengan sejumlah indikasi sejumlah konspirasi yang mencoba menggagalkan paket SURYA untuk lolos sebagai calon peserta Pilkada Buleleng 2017.

Disisi lain, Ketua DPC PD Buleleng yakni Luh Gede Heriani menegaskan kepada seluruh kader dan simpatisan PD di Buleleng untuk melakukan pengawalan hingga paket SURYA menang dalam Pilkada.

“Mulai dari menawal proses verifikasi dan hingga paket SURYA bisa memenangkan Pilkada Buleleng,” pungkasnya politisi Demokrat yang terkenal humoris ini. adi/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER