Sumber Air Sekolah Bali Mandara Rencana “Dirusak” Desa Pakraman Kubutambahan

  • 08 Oktober 2016
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 13787 Pengunjung
suaradewata

Buleleng, suaradewata.com – Sumber air yang berasal dari sumur bor milik SMA Bali Mandara, Desa/Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, rencananya dihancurkan oleh Kelian Adat Desa Pakraman Desa Kubutambahan. Hal tersebut dilaporkan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Dan Olahraga Provinsi Bali, Cok Istri Ayu Tia Kusuma Wardani, kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika pasca memberikan kuliah khusus di STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Sabtu (8/10).

“Tadi pagi dari Bendesa Pakraman (Kubutambahan) sudah menyiapkan untuk melakukan pembersihan sungai dengan membawa kendaraan berat Buldoser. Artinya prosesi itu tersebut sudah menjadi kesepakatan Desa Pakraman terkait dengan pembersihan alur sungai disebelah yang merupakan batas dari Pura Penegil Dharma,” ujar Kusuma Wardani kepada awak media.

Dimana, lanjutnya, dari ruas sungai yang dibersihkan ada sumber air yang selama ini digunakan oleh SMA dan SMK Bali Mandara. Lokasi pusat sumber air yang dipakai, oleh Desa Pakraman adalah masuk daerah ruas sungai.

Atas rencana Desa Pakraman yang akan merusak sumber air tersebut, Tia bersama Kepala Sekolah SMA dan SMK Bali Mandara akhirnya mendatangi kegiatan tersebut. Dan setelah bertemu dengan Kelian Desa Pakraman Kubutambahan yakni Jro Ketut Warkandia akhirnya meminta agar sumber air dari sumur bor tersebut tidak dirusak.

“Khusus untuk sumber air tersebut (Milik SMA dan SMK Bali Mandara) tidak dirusak sampai akhir bulan Desember (2016). Tadi sudah bertemu langsung dan akhirnya disepakati diberikan waktu sampai akhir bulan Desember,” papar Tia.

Sementara, sumber mata air milik masyarakat yang memasang sumur bor dikawasan sungai tetap dilakukan pengerusakan dengan menggunakan alat berat.

Tia mengakui lokasi sumber air yang digunakan oleh sekolah Bali Mandara memang keberadaannya menjorok kearah sungai. Akan tetapi, jika sumber air dari mata sumur bor dirusak maka anak-anak asal keluarga miskin yang bersekolah di SMA dan SMK Bali Mandara tentu akan mempengaruhi kebutuhan air anak-anak.

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, sontak terkejut mendengar laporan rencana pengerusakan sumber air milik SMA dan SMK Bali Mandara. Ia pun mengaku akan segera melakukan komunikasi dengan pihak Kelian Adat Pakraman Kubutambahan.

“Itu sumber air buat anak-anak (SMA dan SMK Bali Mandara). Saya juga nggak ngerti persisnya maunya apa. Itu kan kebanggaan Indonesia. Kan harusnya bangga Desa Kubutambahan punya sekolah seperti. Tadi buldosernya (Yang merusak) jatuh ke jurang. Jadi agak aneh, untuk apa sih itu (Pengerusakan). Itu (Sekolah) untuk keluarga miskin dan orang Buleleng paling banyak hampir 40 persen,” ujar Pastika yang sebelumnya tampak kesal dengan sikap Desa Pakraman Kubutambahan.

Pastika mengaku akan segera mengkomunikasikan dengan baik terkait rencana perusakan sumber air milik sekolah yang khusus untuk keluarga miskin di Bali. Pastika pun mempertanyakan apa maksud dari Desa Pakraman Kubutambahan.

Kelian Desa Pakraman Kubutambahan, Jro Ketut Warkandia, yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya membenarkan rencana pengerusakan terhadap sumber mata air bor yang menjadi mata air bersih satu-satunya untuk SMA/SMK Bali Mandara.

“Itu kan melanggar sepadan sungai (Sumber air sumur bor). Sesuai dengan Perda RT/RW kan jarak tiga meter dari sepadan sungai. Masak sumur bornya ditengah sungai. Sungai itu petirtaan dari Pura Penegil Dharma. Karena diminta waktu untuk mencari sumber air lain, maka kita berikan,” pungkas Warkandia. adi/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER