Penemuan Tengkorak di Yehembang diduga Korban Eks G30S/PKI

  • 05 Oktober 2016
  • 00:00 WITA
  • Jembrana
  • Dibaca: 4685 Pengunjung
suaradewata

Jembrana, suaradewata.com - Warga Bumi Makepung Jembrana kususnya didaerah Yehembang dibuat heboh dengan ditemukannya tengkorak manusia dipesisir pantai Banjar Pasar, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana.

Dari informasi rabu (5/10) tengkorak manusia itu ditemukan oleh I Ketut Seka, 50, sekitar pukul 15.30 wita saat berolahraga jalan-jalan dipantai. Saat tiba di TKP, melihat tulang belulang berserakan sehingga hal ini dilaporkan ke aparat desa dan diteruskan ke pihak kepolisian. Dengan adanya laporan tersebut, pihak kepolisian langsung turun ke TKP untuk melakukan evakuasi. 

Saat ditemukan, tengkorak dan tulang belulang manusia tersebut sebagian tertimbun pasir dan diperkirakan telah lama terkubur. Abrasi pantai diduga menyebabkan pasir terkikis, sehingga tengkorak dan tulang tersebut muncul. ”Saya biasa setiap hari jalan-jalan ke pantai. Saat saya hendak melihat tanggul yang jebol. Belum sampai ditanggul saya melihat ada tulang yang berserakan,” Kata I Ketut Seka

Setelah pihak kepolisian melakukan evakuasi, langsung berkordinasi dengan pihak Desa Pakraman Yehembang untuk langkah pengamanan tulang belulang manusia tersebut. Mengingat tulang belulang tersebut telah teridentifikasi oleh pihak desa pakraman, sehingga tulang belulang manusia itu dikubur langsung di Setra Desa Yehembang. “Karena sudah diidentifikasi oleh aparat desa setempat sehingga kita serahkan selanjutnya kepihak desa. Tulang belulang itu dikubur dan dipimpin oleh mangku pura mrajapati,” kata Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Gusti Made Sudarma Putra

Sejumlah warga setempat menyatakan, tengkorak dan tulang belulang manusia tersebut diyakini adalah eks anggota PKI pada jaman pembrontakan G30S/PKI dan lokasi penemuan tulang belulang tersebut diyakini sebagai kuburan massal eks anggota PKI yang terbunuh. “Saya tahu persis di lokasi itu ada tujuh anggota PKI yang dikubur setelah dibunuh. Bahkan saya masih ingat nama-nama ketujuh anggota PKI yang dikubur di tempat tersebut. Enam orang adalah warga Desa Yehembang dan satu orang warga Kelurahan Tegalcangkring. Mereka dikubur pada tahun 1965 saat pemberontakan G30S/PKI. Sebenarnya di sekitar pesisir Yehembang adaa 40 orang anggota PKI yang dikubur setelah dibunuh. 33 orang dikubur di areal setra (kuburan) dan tujuh orang dikubur di lokasi ditemukan tulang belulang itu ditemukan,” Tutur Guru Kendya, 80, warga setempat.

Sementara, Bendesa Pakraman Yehembang Ngurah Gede Aryana dikonfirmasi membenarkan tulang belulang yang ditemukan warga tersebut adalah eks anggota PKI yang dikubur secara massal. Sebenarnya dari tengkorak dan tulang belulang tersebut dulu sudah diabenkan oleh pihak keluarga mereka. Meskipun demikian, pihaknya akan tetap melakukan pecaruan. “Nanti kita akan mecaru saja. Tulang belulang ini tidak perlu diaben lagi karena sebelumnya sudah diaben oleh pihak keluarga,” jelasnya. dep/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER