Awali Ngenteg Linggih di Pura Taman Sekar, Ratusan Warga Tegeh Ikuti Proses Melasti

  • 28 September 2016
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 4238 Pengunjung
suaradewata

Tabanan, suaradewata.com – Ratusan warga di Desa Pekraman Tegeh mengikuti upacara melasti menuju Ulundanu, Beratan, pada Rabu (28/9/2016). Ritual ini dilakukan menjelang upacara ngenteg linggih di Pura Taman Sekar yang berlokasi di areal desa pekraman setempat.

Prosesi melasti tersebut diawali dengan ngatur piuning di pura setempat. Kemudian, mulang pekelem dengan sarana ayam, itik, kambing berwarna hitam.

Upacara tersebut dipuput Sri Mpu dari Griya Kelaci dan diakhiri dengan persembahyangan bersama.

Ketua panitia upacara yang juga Bendesa Adat I Made Yudiana mengatakan,  puncak karya di Pura Taman Sekar  akan digelar pada 15 Oktober 2016 mendatang atau bertepatan dengan Purnama Sasih Kapat. Dan, prosesi nyejer dilakukan selama sebelas hari.

“Upacara melasti ini merupakan rangkaian acara yang akan digelar menjelang karya ngenteg linggih yang akan diselenggarakan 15 Oktober mendatang,” katanya.

Dikatakan, untuk melaksanakan upacara yang cukup besar ini, panitia merancang anggaran biaya sebesar Rp 1 milyar. “Untuk biaya sendiri diperkirakan sebesar Rp 1 milyar,” jelasnya.

Dijelaskan, proses pembangunan Pura Taman Sekar telah sepenuhnya rampung bulan lalu setelah dikerjakan selama kurang lebih tiga tahun. Dan, bulan depan akan dilaksanakan upacara ngenteg linggih yang puncaknya akan dilaksanakan pada Purnama Sasih Kapat.

“Pembangunan pura telah rampung bulan lalu setelah proses pembangunan selama kurang lebih tiga tahun. Bulan depan, tepatnya pada Purnama Sasih Kapat, kami akan melaksanakan puncak acara ngenteg linggih, dimana sebelumnya akan diadakan prosesi melaspas dan mecaru,” jelasnya. 

Ditambahkan, pembangunan pura menghabiskan dana kurang lebih Rp 4,5 milyar yang didapat dari swadaya masyarakat dan punia. Pura Taman Sekar diempon 320 kepala keluarga. Dari jumlah itu, 69 orang kepala keluarga berstatus aktif.

“Pura ini diempon oleh satu banjar adat dan satu banjar dinas dengan 69 kepala keluarga aktif. Kalau total mencapai 320 kepala keluarga. Untuk pembangunan pura ini menghabiskan dana kurang lebih Rp 4,5 milyar dan didapat dari swadaya masyarakat dan punia,” tandasnya. ina/hai


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER