Puting Beliung Porak-Porandakan Pura Puseh Selat

  • 24 September 2016
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 13267 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Bencana angin puting beliung menerjang wilayah desa Selat, Susut, Bangli, Sabtu (24/9/2016) sore. Kerusakan terparah terjadi di di Pura Puseh setempat. Sejumlah bangunan suci dan tembok penyengker porak-poranda. Tak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Sesuai pantauan di lokasi, dampak terjangan putting beliung telah menyebabkan sejumlah pohon bertumbangan dikawasan jalur menuju di Desa Selat. Sejumlah atap rumah warga juga turut beterbangan dan hanya mengalami kerusakan ringan. Namun kondisi terparah justru terjadi di Pura Puseh Desa Pakraman Selat. Ditempat ini, bangunan suci berupa bale penganteb tumbang hingga rata dengan tanah. Selain itu, kencangnya terjangan puting beliung juga bangunan tembok penyengker bale pasucian sepanjang 15 meter dan tinggi 2 meter juga ambrol. Sementara sejumlah bangunan suci lainnya juga mengalami kerusakan ringan pada atapnya yang diterbangkan angin.  

Nyoman Mudarana salah seorang saksi mata, menuturkan kejadian musibah puting beliung tersebut melanda sekitar pukul 14.30 Wita saat dirinya sedang makemit bersama sejumlah warga lainnya. "Saat itu sempat hujan gerimis. Selanjutnya, tiba-tiba angin mengulung-gulung datang dari selatan," tuturnya. Lebih lanjut, kata dia, terjangan angin yang disertai suara yang menderu-deru tersebu awalnya menerjang tembok bale pasucian hingga ambrol sepanjang kerusakan sekitar 15 meter dengan ketinggian sekitar dua meter. Setelah itu, angin mengarah ke utara dan memporak-porandakan bale panganteb berukuran sekitar 10 x 8 meter hingga rata dengan tanah. "Saat putting beliung menerjang saya bersama warga lain yang mekemit, berada di bale pasucian. Saya langsung berhamburan mencari tempat aman karena takut,” ungkapnya.

Akibat kejadian tersebut, selain menyebabkan bale panganteban ambruk, atap Bale Panggungan dan bangunan Pewaregan juga mengalami kerusakan pada bagian atapnya yang diterbangkan angin. Selain itu, sejumlah bangunan lain juga dilaporkan mengalami kerusakan ringan. Yang pasti, akibat kejadian tersebut kerugian material yang ditimbulkan mencapai ratusan juta.

Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli I Ketut Agus Sutapa saat turun di lokasi, mengungkapkan sesuai prakiraan yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, pada September ini, intesitas hujan diakui berada diatas normal. "Potensi adanya angin kencang dan gusty (puting beliung) juga besar. Karena itu, masyarakat kami harap meningkatkan kewaspadaannya untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan bersama,” tegasnya. ard/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER