Dampak Bencana, 11 Korban Meninggal, Kerugian Mencapai Puluhan Miliar

  • 09 September 2016
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 4064 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Letak geografis Kabupaten Bangli yang berada di daerah ketinggian, telah menyebabkan wilayah ini rawan terhadap berbagai bencana alam.

Terbukti, sejak 4 tahun terakhir dampak bencana yang melanda Bangli telah merengut 11 korban jiwa dan kerugian material mencapai puluhan miliar. Untuk meminimalkan jatuhnya korban jiwa, antisipasi dini untuk tanggap bencana mesti terus ditingkatkan.

Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta saat memberikan sambutan dalam apel gelar peralatan dalam rangka membangun peringatan dini dan kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana alam , dilapangan Mapolres Bangli, Jumat (9/9/2016)

Hadir dalam apel tersebut, Kapolres Bangli AKBP. Danang Beny.K.S.Ik, Dandim 1626 Bangli Letkol Inf Susanto Lastua Manurung,S.IP, FKPD, Camat Se-Kab. Bangli, Waka Polres Bangli, Pejabat Utama Polres Bangli. Saat itu, Wabub Sedana Arta,menyampaikan, kondisi geografis, geologis, hidrologis dan demografis yang dapat memberikan ancaman serius yang memungkinkan terjadinya bencana baik yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam.

Ancaman yang terjadi di wilayah Bangli berdasarkan potensi alamnya, diantaranya bahaya gunung meletus, tanah longsor, gempa bumi, kebakaran hutan dan lahan, angin kencang, kekeringan, banjir bandang, dan konflik sosial.

Sementara berdasarkan data kejadian bencana yang ditangani oleh BPBD Bangli, dalam kurun waktu 4 tahun terakhir tercatat jumlah korban dan kerugian akibat dampak bencana.

Disebutkan, pada tahun 2012, jumlah kejadian bencana mencapai 62 kejadian dan menyebabkan 8 orang meninggal dunia, 9 luka berat, 5 luka ringan, dengan total kerugian materiil mencapai Rp.42.985.806.000. Tahun 2013, jumlah kejadian mencapai 49 kejadian dengan korban 2 orang meninggal dunia, 1 orang luka berat, 4 orang luka ringan dan total kerugian mencapai Rp 2.800.250.00.

Untuk tahun 2014 jumlah kejadian sebanyak 59 kejadian, tidak ada korban jiwa namun total kerugian mencapai Rp.3.560.000.000. Sedangkan tahun 2015 terjadi 96 kejadian dengan jumlah korban 1 orang meninggal dunia, 2 orang luka berat, 1 orang luka ringan dengan jumlah kerugian Rp. 6.105.000.000. “Dampak bencana sejak empat tahun  terakhir di Bangli telah menyebabkan 11 orang meninggal dunia dan kerugian material tak terhitung jumlahnya,” sebutnya.

Untuk itu, lanjut Wabup,  pandangan terhadap bencana jangan hanya dianggap sebatas keadaan darurat saja. Lebih luas lagi, bahwa semua harus mengetahui resiko dan dampak serta kapasitas yang dimiliki agar kesiapsiagaan terhadap dampak bencana dapat ditingkatkan.

Untuk itu, pelaksanaan apel pergelaran peralatan penanganan darurat dan penanggulangan bencana ini, merupakan salah satu unsure penting dalam pelaksanaan fungsi koordinasi antar sector yang memiliki tanggung jawab yang sama sebagai bagian dari pelayanan masyarakat dalam penanganan darurat secara khusus maupun dalam penanggulangan bencana secara umum.

Sesuai pantauan, dalam apel tersebut juga dilakukan peragaan penanganan dini bencana yang diperagakan Dalmas Polres Bangli dan anggota BPBD Bangli. Sejumlah alat alat sarpras penanganan bencana alam juga turut digelarkan di lapangan Polres  Bangli. Untuk memastikan operasional peralatan itu,  saat itu Wakil Bupati Bangli dan Dandim sempat masuk dalam Mobil Water Canon dan mencoba peralatan tersebut. Di akhir acara tidak ketinggalan pemadam kebakaran Pemda Bangli juga unjuk kebolehan melakukan peragaan dalam menangani kebakaran. ard/hai

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER