Polisi Rekontruksi Kematian Artis Bali Menik GP

  • 01 September 2016
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 7077 Pengunjung
suaradewata

Denpasar, suaradewata.com – Polsek Denpasar Barat menggelar rekontruksi kasus pembunuhan Ni Putu Antrini,45, seorang artis figuran Bali yang memiliki nama beken Menik GP yang tewas dibunuh suaminya Ketut Sumerta,44, pada Selasa 16 Agustus 2016 lalu sekira pukul 18.00 Wita.

Kapolsek Denpasar Barat, Kompol Wisnu Wardhana mengatakan, pihaknya melakukan rekontruksi atau reka ulang untuk mencocokkan dan menyesuaikan adegan per adegan dari awal hingga pelaku tega membunuh istri yang dinikahinya selama kurang lebih 19 tahun ini.

"Ada 34 adegan tiap adegan terdiri dari sub-sub bagian, jadi total sekitar 68 adegan. Puncak pelaku membunuh korban dimulai dari adegan pemukulan itu ke 13, 14, 15 dan sampai menelpon kakak korban. Rekontruksi ini sudah sesuai dengan keterangan pelaku, sesuai BAP dan pasal yang kita kenakan itu masih pasal 338 dengan ancaman 15 tahun," ujar Kapolsek di lolasi, Kamis (1/9/2016).

Mengingat usai membunuh korban yang merupakan seniman pelukis ini menyerahkan diri ke polisi, menurut Kapolsek, perbuatan menyerahkan diri itu nantinya hak hakim yang menentukan vonis. Namun saat pemeriksaan, pelaku termasuk kooperatif. Ditanya soal kabar yang menyebut jika pelaku telah memendam kekesalan dan puncaknya adalah saat mereka usai menonton artis Bali Ketut Rochineng, di Art Center, Kapolsek membantahnya.

"Pelaku menyesali perbuatannya, motif masih sama khilaf itu spontanitas kekesalan sesaat. Keterangan tetangga tidak ada ribut sebelumnya motif masih masalah foto, sempat di cek HP nya. Kalau soal pribadi kita tidak ke ranah itu, mungkin saja ada persoalan itu, tapi keterangan pelaku masih karena memori HP penuh tapi korban memaksa sehingga pelaku spontan memukul dan membenturkan kepala korban ke lantai," bebernya.

Usai rekontruksi, Ketut Sumerta menangis dan bersalam-salaman dengan para keluarga dan tetangga yang menyaksikan jalannya rekontruksi. Dia mengaku menyesal telah membunuh istrinya.

"Saya menyesal apa yang telah saya perbuat kepada istri saya itu tidak disengaja mohon dimaafkan minta doanya, anak saya sama keluarga di Jalan Serma Gede," ujarnya terisak.

Seperti diketahui, kematian korban meninggalkan anak angkat yang masih duduk di bangku SMP kelas I bernama I Putu Nari Artawan (13).

Sementara itu, informasi yang berhasil dihimpun di TKP,  sosok korban sendiri dikenal sebagai pribadi yang riang. Sehari-hari Antrini selain menjadi ibu Rumah Tangga (RT)  juga menjadi artis figuran di Bali.

Korban juga sering terlibat dalam program Samatra Artis Bali TV. Korban juga pernah turut terlibat dalam sinetron Kecatri di Kompas TV dan Jayasena. Korban dan suaminya juga tergabung dalam satu paguyuban penggemar gending Bali (PPGB).

Seperti diberitakan usai menonton konser artis Ketut Rochineng yang notabene Kepala BKD Provinsi Bali ini, Ni Putu Antrini,45, tewas di tangan suaminya sendiri bernama I Ketut Sumerta, 44.

Kanit Reskrim Polsek Denpasar Barat, Putu Ika Prabawa mengatakan, saat itu korban dan anaknya usai menghadiri acara launching album Ketut  Rochineng di Art Centre, Denpasar.

Usai acara, dan sesi foto-foto, korban meminta foto bersama dengan Rochineng kepada suaminya. Namun oleh suaminya bilang handphone tidak bisa untuk menyimpan foto karena memori penuh dan hal itu juga disampaikan oleh anak korban. Hal itulah yang memicu pelaku nekat membunuh istrinya. ids/hai


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER