Desa Adat Legian Gelar Pecaruan di TKP Tewasnya Polisi Kuta

  • 20 Agustus 2016
  • 00:00 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 3851 Pengunjung
suaradewata

Badung, suaradewata.com - Desa Adat Legian menggelar upacara Mecaru atau Caru Eka Sata atas tewasnya Aipda Wayan Sudarsa, anggota Polsek Kuta yang dibunuh pada Rabu (17/8) lalu di pantai Kuta depan Hotel Pullman, Badung, Bali.

Upacara penyucian alam ini digelar di tempat kejadian perkara (TKP) di Pantai Kuta, Badung, Bali pada Sabtu (20/8/2016) pagi.

Bendesa Adat Legian, I Gusti Ngurah Sudarsa mengatakan, upacara ini dilakukan karena lingkungan ini dianggap leteh atau kotor. Sehingga, diupacarai agar kembali harmonis.

"Tujuan mecaru inikan amanat awig-awig desa adat, ritual ini dilakukan dengan tujuan mengembalikan kesucian daripada tempat kejadian perkara karena sudah mengotori desa adat," ujarnya Sabtu (20/8/2016).

Caru dipimpin oleh Pemangku Desa Adat Legian, Nyoman Radu. Caru sebagai persembahan untuk Bhuta Kala. Upacara caru dimaknai sebagai upacara untuk menjaga keharmonisan alam, manusia dan waktu.

Melalui upacara ini, ke depannya warga berharap tidak ada lagi kejadian serupa. 

"Karena ini semacam pencemaran secara ritual. Kita ambil hikmahnya, inilah tugasnya desa adat yang selalu menjaga desa adat dari pelemahan atau wilayah," tandasnya.

Dia pun menghimbau agar para pendatang, pengusaha, tamu, wisatawan untuk ikut bersama menjaga desa adat itu sendiri meski desa adat tidak memintanya. ids/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER