Polisi Terbunuh Lagi, Kapolda Didesak Evaluasi Kinerja Anak Buahnya

  • 19 Agustus 2016
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 4682 Pengunjung
suaradewata

Denpasar, suaradewata.com - Anggota Komisi I DPRD Bali I GK Kresna Budi, mengaku sangat prihatin dengan kematian anggota Polantas Polsek Kuta, yang diduga dibunuh oleh warga negara asing. Selain prihatin, ia juga mengecam keras terjadinya tindak kekerasan yang berujung kematian anggota polisi tersebut.

Apalagi, menurut dia, peristiwa seperti ini bukan baru pertama kali terjadi di Bali. Atas dasar itu, politisi Partai Golkar itu meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan tersebut. Khusus kepada Kapolda Bali, ia mendesak untuk segera mengevaluasi kinerja anak buahnya di lapangan. Sebab kematian anggota polisi ini, mempertaruhkan citra polisi dan keamanan Bali.

"Polisi yang bertugas untuk memberi rasa nyaman bagi masyarakat justru menjadi korban tindak kekerasan. Ini sangat memprihatinkan. Ini menjadi bahan evaluasi bagi Kapolda Bali," kata Kresna Budi, di Denpasar, Jumat (19/8/2016).

Menurut dia, jika kasus semacam itu terus terjadi, maka citra polisi akan menjadi buruk. "Sebab kasus terbunuhnya anggota Polantas Polsek Kuta ini merupakan kasus yang kedua. Sebelumnya juga seorang anggota polisi tewas ditikam oleh warga negara asing beberapa bulan lalu," tandasnya.

Mencermati hal itu, Kresna Budi mengatakan, perlu ada evaluasi dari Kapolda Bali terhadap seluruh jajarannya di bawah. Evaluasi ini penting, agar kasus serupa tidak kembali terjadi ke depan.

"Polisi jangan lagi lengah. SOP (standard operating procedure) harus ditegakkan secara baik. Karena ini menyangkut citra polisi," tegas anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Bali itu.

Karena menyangkut citra kepolisian serta keamanan Bali, Kresna Budi mendesak agar kasus tersebut diinvestigasi secara tuntas. "Terus terang saya heran, kok polisi bisa menjadi korban pembunuhan, apalagi kasus tersebut berhubungan dengan wisatawan asing yang diduga menjadi pelakunya," tuturnya.

Kresna Budi pun mendorong Polda Bali, untuk membuka kasus ini agar terang-benderang apa yang sebenarnya terjadi. "Kita kan tidak tahu. Kita hanya bisa membaca berita di Koran. Ini masalah sangat serius. Polisi jangan main-main lagi, harus lakukan investigasi. Sebab kalau tidak, kasus seperti ini bisa mencoreng lembaga kepolisian," ucapnya.

Hal tak jauh berbeda juga dilontarkan Ketua Komisi I DPRD Bali I Ketut Tama Tenaya, secara terpisah. Selain prihatin, politisi PDIP ini mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polda Bali terkait kasus tersebut. Koordinasi juga penting guna membahas kasus-kasus lainnya di Pulau Dewata.

"Banyak hal yang kita ingin bicarakan. Bukan hanya soal kasus kematian polisi, tetapi juga masalah narkoba, dan lain-lain. Kita nanti akan mengundang Kapolda Bali untuk koordinasi. Kita akan jadwalkan undang Kapolda Bali," pungkas Tama Tenaya. san/hai


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER