Samas Bali Beri Bingkisan ke Veteran di Kerambitan

  • 07 Agustus 2016
  • 00:00 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 3692 Pengunjung
suaradewata

Tabanan, suaradewata.com – Dalam rangka HUT Sekretariat Bersama Sepeda (SAMAS) Bali yang ke 7 digelar kegiatan gowes minggu (7/8/2016) di mana ruotenya diambil dari kantor Walikota Denpasar sampai di Tabanan tepatnya depan rumah I Wayan Rugeg selaku veteran asal Banjar Pekandelan Desa Kerambitan, Kecamatan Kerambitan.

Setiba di lokasi di Tabanan para gowes memberikan bingkisan kepada para veteran yang hadir dan juga mendirikan baliho Tolak Reklamasi di depan rumah I Wayan Rugeg. 

Setelah tiba di lokasi para gowes langsung mendirikan baliho Tolak Reklamasi dan setelah itu ada prosesi upacara dimana saat itu para gowes dan para veteran menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mengheningkan Cipta, dan bersama-sama dengan semangat menyanyikan lagu Tolak Reklamasi Teluk Benoa, setelah itu prosesi memberikan bingkisan dan buku berjudul Kami Pedjoeang Bukan Sekedar Pejuang kepada para veteran. 

Ketua Koordinator Kegiatan Kompyang Astika Jaya,47, mengungkapkan kegiatan ini merupakan gowes Samas Bali untuk mengunjungi veteran khusus di Kerambitan yang kebetulan ada tokoh pelingsir pejuang yang berani menyuarakan sampai saat ini masih eksis mengabdi kepada tanah bali.

"Kegiatan ini memberi bingkisan kepada veteran yang masih hidup, kita sebagai anak-anak pejuang sangat antusias, suara sama, perjuangan sama" ungkapnya Astika Jaya.

Dirinya menerangkan, untuk peserta gowes kebanyakan keturunan pejuang, ada dari Gianyar, Denpasar, Badung, Tabanan, Klungkung, dan Karangasem.

"Jumlah gowes kira-kira ada 50 orang berbagai club sepeda menjadi satu arah" terangnya. 

Salah satu veteran I Wayan Rugeg mengungkapkan bahwa Bali harus dijaga dan berpesan kepada para Samas Bali untuk terus melanjutkan perjuangan dirinya yang sejak dari dulu berjuang mempertahankan Bali karena teluk benua itu punya nilai historis.

"Teruskan perjuangkan, pertahankan Bali, agar ajeg Bali, terima kasih dan lanjutkan perjuangan, tolak reklamasi" ungkapnya Rugeg. 

Dia menambahkan, teluk benoa adalah tempat bersejarah bagi para pejuang jaman dahulu, dirinya berpesan jangan sekali-sekali melupakan sejarah (jasmerah) dan jangan sekali-sekali merubah sejarah (jasperak), harus kita pertahankan dan itu tempatnya suci.

"Bila teluk benua diuruk pasti ada tsunami sampai ke Kerambitan" imbuhnya. 

Sementara itu, turut hadir Wayan “Gendo” Suardana yang mengungkapkan rasa bangganya dan sangat apresiasi atas dukungan dari veteran.

"Sangat Apresiasi dan kami bangga disupport oleh beliau, justru perjuangan kami mendapatkan dukungan dari kaum veteran yang tidak terbayangkan oleh kami sebelumnya" ungkapnya Gendo. 

Dirinya menerangkan, dengan adanya dukungan dari kaum veteran, bahwa bagaimana mereka dulu melawan penjajah, bagaimana rasa dijajah, bagaimana prilaku penjajah seperti apa dan hari ini mereka sudah merasakan aura yang sama.

"Artinya ini menambahkan keyakinan kami bahwa perjuangan kami ada di track yang benar karena kan mereka sebetulnya para veteran yang bisa merefleksikannya" terangnya. 

Dia menambahkan, sinyal yang paling jelas bahwa proyek ini/kasus ini menjadi perhatian penuh dari presiden saat ini dan masih menunggu bapak presiden.

"Semoga bapak presiden bisa melihat bahwa gerakan rakyat ini gerakan yang riil bukan mobilisasi yang penuh rekayasa, bukan mobilisasi abal-abal tapi ini memang partisi rakyat yang murni, kalau ini diabaikan, saya pikir juga akan berdampak sosial yang cukup signifikan" imbuhnya Gendo.ang/hai

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER