Boping Akan Jadikan Desa Bongan Sebagai Kampung Jalak Bali

  • 14 Juli 2016
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 5467 Pengunjung
www.suaradewata.com

Tabanan, suaradewata.com– Keberadaan burung jalak bali sebagai burung langka yang dilindungi kini mulai punah. Atas hal itu Ketua DPRD Tabanan I Ketut Suryadi yang biasa disapa Boping mengapresiasi terbentuknya Kelompok penangkaran dan pelestarian Jalak Bali di Banjar Bongan Kauh, Desa Bongan, Tabanan dibawah pimpinan I Ketut Gede Jiwa Artana. Tidak hanya memberikan support keberadaan kelompok pelestarian tersebut, Boping juga berencana mejadikan wilayah Desa Bongan sebagai Desanya burun Jalak Bali. “Tidak hanya Banjar Bongan Kauh, bila perlu Desa Bongan akan kita jadikan Desa Jalak Bali, karena disini saya melihat ada idealism pelestarian dan juga bisnis berbasis kerakyatan,” tegas Boping saat memberikan pengarahan dan peresmian penangkaran Jalak Bali, Kamis, (14/7/2016).

Menurut Boping, keberadaan penangkaran Jalak Bali dengan nama kelompok Kicau Bali itu bermula dari kegelisahan sekehe demen akan susahnya menembus birokrasi perijinan penangkaran hewan langka tersebut. ‘Sekitar dua tahun lalu, saya melihat kegelisahan kawan-kawan tersebut dan langsung turun tangan memberikan support dan sekarang sudah berjalan dengan baik,” ucapnya. Dia juga mengaku bangga dan sangat mengapresiasi keberadaan kelompok kicau bali yang ingin mejadikan Bongan Kauh sebagai kampong jalak bali. “Jangan hanya Banjar Bongan Kauh, bila perlu Desa Bongan kita jadikan Desa Jalak Bali, dan nanti akan kita bikin plang besar di pintu masuk desa yang tertulis Selamat Datang di Desa Bongan, desa Jalak Bali,” ucapnya.

Atas hal tersebutKelian Adat Bongan Kauh, I Nyoman Sukarbadan Kepala Desa Bongan Ketut Sukartamenyambut baik ide tersebut. Bahkan Sukarta sangat berharap Desanya bisa dijadikan Desa Jalak Bali. “Nanti akan kita bentuk penangkaran jalak Bali di masing-masing Banjar, sehingga semua warga Desa ikut melakukan penangkaran hewan langka tersebut,” tegasnya. Dengan demikian kata dia ke depan Desa Bongan menjadi primadona pariwisata Bali. “Kedepan kami berharap wisatawan yang datang ke Bali bisa melihat langsung penangkaran dan pelesarian jalak Balidi Desa Kami,” harap Sukarta.

Sementara Kepala BKSDABali, Suharyonoyang sengaja hadir dalam pengukuhan kelompok tersebut menyambut baik rencana terebut. Dia menceritakan pada 2011 lalu kementrian kehutanan menetapkan 14 spesiaes yang hampir punah dan masuk dalam hewan yang dilindungi dan salah satunya jalak bali.Jalak Bali kata dia kini hanya ada di taman Bali Barat dan jumlahnya di alam bebas hanya 70 ekor.“Justru saat ini jalak Bali banyak dipelihara di Solo, Klaten,Bandung, dan di Yokohama,Jepang.“Untuk itu saya membuka seluas-luasnya ijin penangkaran jalak bali, kami harapkan jalak bali adanya di Bali bukan di luar Bali,” ucapnya.

Dipihak lain Ketua kelompokKicau Bali, Ketut Jiwa menceritakan awalnya pada pada 2003 – 2006 lalu dirinya hanyalah penjual kroto, dan hoby memelihara burung. Sampai akhirnya burung Anis Merah yang dipeliharanya masuk 8 besar dalam lomba di Nusa Dua. Sejak saat itu dirinya mulai menggeluti hoby tersebut dan pada  2012 nomer 4 tingkat Nasional di jogya. “Dalam lomba di Jogya itu kami banyak kenal penangkarjalak Bali dan kami membeli sepasang indukan jalak bali di Solo,” ucapnya. Sejak saat itu dirinya mulai menggeluti penangkaran jalak bali hingga kini mencapai ratusan. Dia juga mengaku sempat didatangi polisikarena jalak bali adalah hewan yang dilindungi. “Harapan kami kedepannya kami mendapatkan kemudahan soal administrasi dan pemasaran,” harap Jiwa yang punya kios burung di jalan Bay Pass Sukarno ini. Ina/gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER