Patung Wisnu di Simpang Pasar Seririt Ambruk, Seorang Warga Luka Serius

  • 11 Juli 2016
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 4797 Pengunjung
suaradewata

Buleleng, suaradewata.com   Sebuah patung yang terletak tepat ditengah perempatan lampu merah pasar Seririt ambruk dan mengakibatkan Ketut Eliani, 28, warga Dusun Apit Yeh, Desa Patemon, Kecamatan Seririt, mengalami luka serius di bagian kepala dan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng, Minggu (10/7/2016).

Kejadian yang diperkirakan berlangsung sekitar pukul 11.00 Wita tersebut terjadi ketika Eliani sedang duduk tepat dibawah bagian yang ambruk kala melaksanakan upacara adat yang dikenal masyarakat Bali dengan istilah “Ngulapin”.

Menurut keterangan sejumlah saksi mata kejadian, bagian beton yang melapisi sebuah pipa besi di pinggiran patung symbol Dewa Wisnu tersebut mendadak ambruk tanpa sebab. Kejadian tersebut pun membuat Eliani sempat tidak sadarkan diri dan dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) swasta yang terletak di kawasan Kecamatan Seririt.

Kaena mengalami pendarahan yang hebat dibagian kepala, Eliani akhirnya dirujuk ke RSUD Buleleng untuk mendapatkan penanganan lebih intensif. Pasalnya, menurut keterangan sejumlah petugas di RSU Santi Graha, luka pada bagian kepala pasien memerlukan hasil rotgen yang menggunakan alat khusus.

"Sudah dibawa ke RSU Santi Graha korbannya. Tadi dia duduk berteduh karena lagi upacara ngulapin (Upacara adat yang dilakukan khusus untuk bekas orang mengalami kecelakaan di jalan). Waktu berteduh tiba-tiba beton pinggiran patung roboh dan tepat menimpa kepala perempuan itu (Eliani), " ujar Putu Leong, warga Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, yang ditemui di lokasi kejadian amruknya patung.

Menurutnya, kondisi patung itu memang sudah sedikit rapuh karena bangunannya sudah sangat lama. Kondisi tuanya bangunan patung symbol Dewa Wisnu memegang senjata Cakra tersebut pun turut diamini oleh sejumlah masyarakat yang sempat berkumpul di tempat kejadian.

Dikatakan, rangka pondasi pinggiran yang menjadi alas patung hanya menggunakan besi polos yang umumnya digunakan sebagai alat mengalirkan air. Akibat arus lalu lintas yang ramai melewati perempatan lampu merah di pasar Seririt, getaran kendaraan yang lewat memungkinkan retaknya lapisan beton.

Ditempat terpisah, Eliani pasca menjalani peraawatan di unit ICU RSUD Kabupaten Buleleng masih belum bisa dimintai keterangan terkait kejadian tersebut. Kondisi luka di kepala membuatnya harus istirahat dan bersiap untuk di rotgen.

Dari penuturan sejumlah perawat di unit ICU RSUD Buleleng, ada beberapa jaritan di kepala pasien yang robek dan sempat mengalami pendarahan cukup banyak. Sehingga, untuk mengetahui bagaimana kondisi kepalanya, harus dilakukan rotgen.

“Perlu dipastikan apakah mempengaruhi otak bagian dalam dan sejauh mana tingkat geger otak yang dialami oleh pasien. Karena sempat tidak sadarkan diri sebelumnya dan benda yang jatuh dikepala pun menyebabkan pendarahan yang hebat,” pungkas perawat di RSUD Buleleng yang enggan disebut identitasnya. adi/hai

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER