Pemudik Tewas di Dalam Bus Saat Terjebak Antrean di Gilimanuk

  • 03 Juli 2016
  • 00:00 WITA
  • Jembrana
  • Dibaca: 4184 Pengunjung
suaradewata

Jembrana, suaradewata.com – Kroditnya suasana di sekitar Pelabuhan Gilimanuk membuat antrean kendaraan yang begitu panjang. Bahkan, para pemudik harus rela antre hingga lima jam agar bisa menyeberang.

Di tengah hiruk-pikuk suasana mudik, Minggu sore (3/7/2016) sebuah insiden terjadi. Seorang pemudik ditemukan tewas di dalam bus yang ditumpanginya. Diduga, penumpang yang diketahui bernama Suprapti,55, asal Desa Jaya Kencana, Toili, Sulawesi Tengah kelelahan selama bus yang ditumpanginya berada di tengah antrean.

Dari informasi yang dihimpun, peristiwa naas tersebut terjadi sekitar pukul 17.24 Wita. Berawal korban yang datang dari Toili dengan kapal laut menuju pelabuhan Benoa bersama suaminya, Supar,76.

Setelah tiba di pelabuhan Benoa korban bersama suaminya ini hendak mengunjungi adiknya di Daerah Kerobokan, Denpasar. Setelah itu, korban bersama suaminya dan dua orang saksi melanjutkan perjalanan sekitar pukul 12.30 Wita. Mereka bersama-sama menumpang bus AKAP Dahlia berplat AG 7560 UR dengan tujuan Banyuwangi.

Namun naas, saat korban terjebak antrean di dalam bus dekat Pura Dalem Gilimanuk, korban yang sempat kejang disuapi nasi oleh saksi, yakni Desi Kristiani, karyawan adik korban yang memang diajak bersama-sama berangkat dari terminal Ubung, Denpasar.

Kemudian mengetahui korban semakin kejang, saksi memanggil suami korban yang juga berada dalam bus. Selanjutnya dari pihak keluarga meminta bantuan kepada petugas Kepolisian yang kebetulan berada di pos Pura Dalem guna  mengajak korban ke Puskesmas Gilimanuk.

Meskipun petugas keseharat di Puskesmas melakukan tindakan resusitasi jantung dan paru, namun nyawa korban tidak berhasil diselamatkan. Hingga saat ini korban masih berada di Puskesmas Gilimanuk guna menunggu proses pemulangan jenasah korban ke Banyuwangi. dep/hai

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER