Buleleng Kembangkan Bibit Kopi Super Robusta dan Arabika

  • 12 Juni 2016
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 6157 Pengunjung
suaradewata

Buleleng, suaradewata.com – Selama kurun tiga tahun belakangan, masyarakat di Kabupaten Buleleng yang berprofesi sebagai petani kopi makin intensif mengembangkan tanaman kopi jenis Robusta dan Arabika. Hal tersebut terkait potensi yang tinggi dan dibantu perhatian dari pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan.

“Kami meningkatkan produksi kopi Arabika di Kabupaten Buleleng melibatkan petani kopi dalam proses pengembangan atau rehabilitasi tanaman yang tergolong tidak produktif. Petani mulai mempertimbangkan penggunaan bibit kopi super produksi Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Koka) Indonesia di Jember yang memproduksi bibit kopi super arabika dan robusta,” ujar Kadishutbun Buleleng Ir Ketut Nerda, Minggu (12/6/2016).

Menurut Nerda, intensifikasi untuk meningkatkan hasil panen serta kualitas dilakukan dengan melakukan rehabilitasi atau pergantian bibit tanaman kopi yang tergolong kategori non produktif.

Karena, bibit tanaman kopi arabika unggul dan yang tergolong super memiliki potensi dikembangkan di iklim wilayah Desa Wanagiri dan Desa Pegayaman yang ada pada Kecamatan Sukasada, Desa Gobleg di wilayah Kecamatan Banjar, Desa Lemukih wilayah Kecamatan Sawan, dan Desa Tambakan yang berada di teretorial Kecamatan Busungbiu.

Selain itu, pengembangan bibit tanaman kopi arabika unggul juga memiliki potensi di sejumlah kawasan lain yang ada di Kabupaten Buleleng dengan barometer wilayah yang iklim dan ketinggiannya tertentu.

Sementara, jenis kopi super produksi Puslit Koka adalah perpaduan klon unggul memiliki akar super dengan perakaran yang banyak, tahan nematoda parasit, tahan dengan kondisi kering, dan tergolong merupakan bibit tanaman yang marginal.

Tanaman pun memiliki mutu produksi yang tinggi yakni lebih dari dua ton per hektar dalam setahun. Dan keberadaan Puslit Koka di tahun 2016 merupakan salah satu penyangga  kebutuhan petani kopi untuk mendapatkan bibit kopi super.

Menurut Nerda, pihaknya mendata harga kopi robusta rata-rata pada tahun 2015 sebesar Rp 22.000/kilogram kopi beras. Dan nilai penjualan kopi robusta tahun 2015 mencapai angka Rp 208.001.640.000 dengan komposisi jumlah 9.454,62 ton atau 9.454.620 kilogram dikalikan dengan harga kopi per kilogram yakni Rp 22.000.

Sedangkan untuk penjualan jenis kopi arabika tercatat transaksi dengan total Rp 122.696.790.000. Angka tersebut berasal dari jumlah produksi tahun 2015 yakni 2.610.570 kilogram atau 2.610,57 ton dengan harga jual perkilogram yang lebih mahal dibanding kopi jenis robusta yakni Rp 47.000.

Nerda mengatakan, sudah ada eksportir kopi jenis robusta dan arabika di Indonesia yakni PT Indocom Citra Persada dan melakukan pembelian langsung jenis kopi tersebut di Kabupaten Buleleng.

“Sebagai mitra dari petani kopi arabika di Kabupaten Buleleng, PT Indocom Citra Persada tahun 2015 membeli kopi arabika seharga Rp 47.000/kilogram kopi beras dan jauh di atas harga kopi robusta yang hanya Rp 22.000/kilogram kopi beras,” pungkas Nerda.adi

 

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER