Gepeng Marak di Singaraja, Dinsos Himbau Warga Jangan Berikan Sumbangan

  • 05 Juni 2016
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 3833 Pengunjung
ilustrasi

Buleleng, suaradewata.com  Sejumlah masyarakat di kawasan kota Singaraja belakangan hari diresahkan dengan kian maraknya keberadaan gelandangan dan pengemis (Gepeng). Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, Komang Gede, mengatakan para Gepeng tersebut berasal dari Kabupaten Karangasem.

“Sudah sempat ada pembahasan sebulan lalu dengan Bupati Kabupaten Karangasem tentang demobilisasi Gepeng ke Buleleng.  Kira-kira sekitar sebulan lalu dilakukan pembahasan dengan turut melibatkan pihak desa. Karena berdasarkan pendataan, tidak ada satu pun dari mereka (Gepeng) yang asli dari Buleleng,” ujar Komang, Minggu (5/6/2016).

Keberadaan Gepeng tersebut sudah memasuki pusat-pusat perbelanjaan dan juga sejumlah minimarket yang ada di kawasan Kota Singaraja. Ironisnya, mereka sebagian besar membawa anak-anak yang masih berusia sekolah untuk diajak mengemis.

Bahkan, lanjut Komang, keberadaan gepeng tersebut diakui semakin meningkat setiap tahunnya dan sangat meresahkan warga di Kota Singaraja. Komang mengaku sudah berulang kali mengambil tindakan penertiban namun faktanya keberadaan gepeng tersebut semakin meningkat.

Berdasarkan laporan sejumlah warga, para gepeng pun tidak hanya ada di sejumlah tempat umum maupun pusat perbelanjaan. Para gepeng asal Kabupaten Karangasem tersebut datang ke rumah-rumah untuk meminta-minta uang. Dan ironsinya, gepeng rela menunggu lama hingga pemilik rumah memberikan sesuatu baik uang maupun barang.

Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh pihak Dinsos Buleleng, sebagian besar gepeng berasal dari Desa Munti Gunung dan hal tersebut pun telah berulangkali disampaikan kepada Pemkab Karangasem.

Dalam kordinasi yang dilakukan dengan pihak Pemkab Karangasem pun, lanjut Komang, telah disepakati untuk memberikan pelatihan-pelatihan ekonomi produktif kepada para gepeng tersebut. Ketika masih mengulangi dan kembali terindetifikasi, maka akan dikenakan sanksi adat dari pihak Desa Munti.

“Mereka-mereka ini (Gepeng) sebetulnya bukan orang yang punya ekonomi sulit. Sebab di tempat asalnya kondisi ekonomi mereka sangat mencukupi,” tutur Komang setelah mengetahui keberadaan fakta tentang para Gepeng yang marak di Kota Singaraja.

Komang mengharapkan kepada masyarakat khususnya kawasan Kota Singaraja dan Kabupaten Buleleng pada umumnya agar tidak memberikan sesuatu terlebih dalam bentuk uang. Sebab, kata Komang, sikap memberikan sesuatu barang maupun uang kepada para gepeng di nilai akan membentuk karakter gepeng semakin malas untuk bekerja selain mengemis.

“Seharusnya ada sanksi kepada warga yang memberikan sedekah kepada gepeng dari pemerintah provinsi Bali. Sebab sampai saat ini belum ada sanksi apapun. Dan masalah penertiban, itu merupakan kewenangan dari Satpol PP Kabupaten Buleleng untuk menindak lanjuti,” pungkasnya. adi

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER