Diimingi Permen, 4 Bocah Dicabuli "Om Sumba" di Banjar

  • 07 Mei 2016
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 8093 Pengunjung
suaradewata.com

Denpasar, suaradewata.comMalik Duta Sumbawono (55) asal Sumba Timur, alamat di Gunung Bromo III, Denpasar Barat diamankan oleh Polda Bali, Jumat (6/5) sekira pukul 11.00 wita siang. Pelaku dilaporkan atas kasus  pencabulan kepada 3 bocah perempuan berinisial A (5), N (6), M (8) dan bocah laki-laki berinisial G (8) di Desa Tegal Kertha, Denpasar Barat.

Peristiwa pencabulan tersebut, berlangsung pada Selasa (3/5), namun menurut informasi pelaku mulai sering aktif nongkrong di Banjar Dusun Muliawan, Desa Tegal Kertha sudah sejak 2 mingguan. 

Malik biasa dikenal oleh para bocah di Dusun Muliawan, Desa Tegal Kertha dengan panggilan Om Sumba lantaran pria gaek ini berasal dari Sumba. Menurut penuturan tetangga yang tinggal di seputar banjar mengaku baru melihat Pelaku sekitar 2 minggu.

"Dia sering nongkrong dibawah papan banjar itu, anak saya pernah saya lihat dipangku sama dia tapi langsung saya panggil dan saya gak ijinkan ke luar," ungkap ibu Safira.

Ibu Safira bahkan mengancam akan mengurung anaknya di dalam jika Safira berani dekat dengan pelaku. "Dia pernah manggil anak saya Hai Say selamat sekolah ya, hati-hati ya," ketusnya. Saya pikir ini siapa, kok berani sekali dia sama anak saya, imbuhnya.

Sementara itu, modus perbuatan bejat pelaku  dijelaskan oleh Kepala Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) kota Denpasar Luh Anggraeni dan timnya mengatakan, Malik saat melakukan aksinya selalu mengimi-ngimingi para korban dengan permen.

"Dia selalu memberikan permen kepada korban-korbannya, satu dipangku sama dia dikerjain yang lain duduk disekelilingnya pelaku, bahkan ada anak kecil laki yang suka di plorotin celananya," kata Anggraeni saat mengunjungi rumah korban Sabtu (7/5).

Dijelaskan Anggraeni, awalnya ibu korban tidak mau melaporkannya kepada polisi. "Orang tua korban taunya karena anaknya mengeluh sakit di kemaluannya, katanya kukunya panjang-panjang," kata Anggraini.

Sementara itu, korban bocah berinisial N mengaku, sering bertemu pelaku di dekat rumahnya dan sering dipangku oleh pelaku. Bocah cantik yang masih duduk di kelas TK B, Hidayatullah saat ditemui tampak ceria dan tidak ada perubahan perilaku yang berarti.

"Ketemu om Sumba dekat rumah, iya sering dipangku," kata N lirih.

Orang tua N pun mengaku syok atas musibah yang menimpa anak pertamanya itu. "Saya sudah gak bisa berkata apa-apa lagi," ujarnya sambil tersedu. ids


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER