Kurang Lahan, Arena Kriket Gunakan Lapangan Sepak Bola

  • 06 Mei 2016
  • 00:00 WITA
  • Klungkung
  • Dibaca: 3567 Pengunjung

Klungkung, suaradewata.com – Keberadaan arena permainan kriket di tengah lapangan sepak bola GOR Swecapura menuai protes. Sejumlah warga yang kerap memanfaatkan lapangan tersebut untuk bermain bola mengeluh lantaran memandang sangat berisiko.

Perlu diketahui arena kriket tersebut permanen dengan menggunakan plesteran berbahan beton sepanjang kurang lebih 10 meter dan dicat hijau. Posisi arena olah raga kriket itu tepat berada di tengah lapangan sepak bola dan khawatirkan membahayakan warga yang sering bermain sepak bola.

“Kita khawatir kalau terjatuh di sana bisa cidera dan luka-luka karena posisinya tepat di tengah lapangan sepak bola. Terlebih lagi plesteran agak menyembul di tengah lapangan,” ujar Ngurah Sudiarta, salah seorang warga Desa Gelgel yang setiap harinya kerap bermain sepak bola di lapangan, GOR Swecapura.

Dikonfirmasi terpisah Ketua KONI Klungkung Dewa Gede Oka Subawa menerangkan, arena olah raga kriket tersebut sama sekali tidak mengganggu dan berbahaya walaupun dibuat di tengah-tengah lapangan sepak bola.

“Arena kriket tersebut dibangun sekitar 3 bulan lalu dan sama sekali tidak mengganggu atau membahayakan bagi siapa saja yang beraktivitas di GOR Swecapura,” bebernya.

Dia menambahkan, arena kriket dibangun karena Klungkung menjadi pusat latihan tim kriket Provinsi Bali yang akan berangkat ke PON September mendatang.

“Kita tidak punya lahan lain untuk membangun arena kriket. Kalau sedikit berbeda, itulah kebersamaan. Saya harap hal ini tidak dipermaslahkan. Sepak bola, kriket, atau olahraga lainnya silahkanlah bersama-sama menggunakan fasilitas di GOR Swecapura. Karena olahraga itu adalah bentuk kebersamaan,” tegasnya. (jul)


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER