Giliran Pura Puseh Bayung Cerik Diobrak-abrik Maling

  • 07 April 2016
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 4530 Pengunjung
suaradewata.com

Bangli, suaradewata.com – Meski jajaran Polsek Tembuku berhasil mengungkap kasus pencurian Pratime Tapel Barong dan gamelan yang terjadi di Pura Dalem Pingit, kenyatannya kasus pencurian benda-benda sakral di wilayah hukum Polres Bangli semakin marak dan telah menyebabkan keresahan warga. Pasalnya, bersamaan dengan kasus pencurian yang terjadi di dua Pura masing-masing Pura Puseh dan Pura Anggar Kasih desa adat Belancan, Kintamani, ternyata kasus pencurian serupa juga terjadi di Pura Puseh Desa Adat Bayung Cerik, Kintamani.

Kasus pembobolan pura ini diungkapkan Kepala Desa Bayung Cerik, I Wayan Kumpul, Kamis (07/04/2016). Disebutkan, kasus pencurian dengan mengobrak-abrik sejumlah palinggih di Pura tersebut terjadi Senin (04/04/2016). “Kasus pencurian terjadi pada hari yang sama saat kasus pencurian di Pura adatBelancan. Polisi juga telah melakukan olah TKP setelah selesai di Belancan,” ungkapnya.

Disampaikan, palinggih yang diacak-acak pencuri yakni Gedong Ratu Bhujangga dan Penyimpanan Pengangge Pura. “Selain itu, palinggih tumpeng pitu dan telu juga sempat diacak-acak,” beber Wayan Kumpul. Hanya saja, lanjut dia, tidak ada pratima yang hilang. “Sejumlah palinggih memang diacak-acak. Tapi tidak ada pratima yang hilang. Hanya uang sesari sekitar Rp 60 ribu yang disimpan di kotak dan ditaruh di luar gedong saja yang hilang,” sebutnya.

Dari hasil olah TKP polisi, diduga pelaku pencurian masuk pura dengan cara melompati tembok Pura. Terkait dengan itu, pihaknya tetap berharap polisi segera bisa mengungkap pelaku yang selama ini telah meresahkan umat Hindu di Bali. “Kita berharap polisi bisa segera mengungkap kasus ini agar tidak ada keresahan di masyarakat,” tegasnya.

Secara terpisah, Kapolsek Kintamani Kompol. I Komang Tresna Arbawa Manik saat dikonfirmasi membenarkan adanya kasus tersebut. “Kita sudah melakukan olah TKP, usai kasus yang terjadi di Belancan. Hasilnya, di Pura Puseh Bayung Cerik cuma terjadi pengerusakan saja.Yang dirusak gedong pujangga dan tempat penyimpanan pengangge pura saja,” tegasnya.

Lebih lanjut, untuk pengungkapan kasus sejumlah pencurian pratima yang terjadi diwilayahnya itu, pihaknya kini masih terus melakukan pendalaman dan penyelidikan kasus. “Kita masih terus melakukan penyelidikan menggali keterangan saksi-saksi. Tolong didoakan juga, supaya bisa kita cepat melakukan pengungkapan, agar masyarakat tidak menjadi resah,” pungkasnya.ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER