Upacara Penyucian Genah Awali Panca Wali Krama di Pura Samuantiga

  • 22 Maret 2016
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 3997 Pengunjung
ist

Gianyar, suaradewata.com- Berkaitan dengan upacara Panca Wali Krama yang puncaknya dilaksanakan 20 April 2016, Minggu (20/3) kemarin, dilaksanakan prosesi pemarisuda lan ngruwak bumi, nyukat genah tawur lan nancep sanggar tawang. Prosesi upacara yang bermakna membersihkan tempat dan sarana upacara ini dipuput Gusti Mangku Ketut Serikat, pemangku Pura Pasar Agung, lawa Pura Samuantiga. 

Seusai dilakukan upacara pecaruan yang dilaksanakan di jeroan pura, penataran agung dan tempat tawur Panca Wali Krama, selanjutnya dilaksanakan upacara pemarisudha bumi yang dipuput Ida Pedanda Gede Djelantik Putra Tembuku dari geria Eha Tampaksiring dan Ida Pedanda Manggis Jelantik Putra Manuaba yang juga selaku Yajemana Karya Panca Wali Krama, dari Geria Wanayu.

Penyukatan atau pengukuran lokasi pembangunan beserta sarana dan prasarana upacara itu, meliputi menentukan tempat Sanggar Agung, Bale Pedanan, panggungan, pelinggih Yama Raja dan Bale Pawedan.

Ketua Paruman Penyungsung Pura Samuantiga, Drs. I Wayan Patera, M.Hum., mengatakan rangkaian upacara yang dilaksanakan di wewidangan suci Pura Kahyangan Jagat Samuantiga itu,  merupakan rangkaian persiapan Panca Wali Krama yang puncaknya akan dilaksanakan 20 April, sehari sebelum Puncak upacara atau mukiang karya.

Sebelum puncak karya diakui Ketua Paruman Pura Samuantiga, akan dilaksanakan mendak Pangrajeg karya ke Gunung Agung pada tanggal 22 Maret 2016. Selanjutnya disusul prosesi nyambut  karya, ngadegan tapini dan nyengker setra, 23 Maret keesokan harinya.

Melaspas Sanggar Tawang dilakukan 29 Maret, dirangkai upacara nyangling 1 April dan ngadegan Pulekerti pada tanggal 4 April.  Tradisi ngambeng yang bermakna pemberitahuan akan dilaksanakan upacara dengan melibatkan pengayah anak anak, mulai dilakukan tanggal 6 April selama sepekan. Mapedagingan dan Melaspas wewalungan dilakukan 10 April, disusul mendak tirta pakuluh di Gunung Rinjani di Lombok, dan Gunung Bromo dan Pura Semeru Agung dan Pura Watu Klosot.di Jawa Timur.

Setelah melaspas Bagia Pulakerti tanggal 14 April, prosesi dilanjutkan keesokan harinya dengan prosesi nedunan lan ngias Pralingga Ida Bhatara, serta diwarnai ritualmakala hyangan bagi prajuru bersama warga pengayah.

Melasti yang dirangkai dengan mapekelem akan dilakukan di Pantai Masceti desa Keramas Blahbatuh, dilaksanakan 17 April, dengan berjalan kaki dari Pura Samuantiga lewat Blahbatuh melewati desa Belega. Sedangkan saat budal Ida Bhatara Ratu Lingsir yang diikuti sejumlah tapakan dari puluhan Pura Manca Manca, melewat Pantai Lebih dan masanekan di lapangan umum Astina Gianyar, untuk memberikan kesempatan warga sekitarnya untuk menghaturkan bakti sebelum kembali menuju Pura Samuantiga yang didiuga hingga malam hari.

Mapepada wewalungan dilaksanakan 19 April dan dirangkai pelaksanaan Tawur Panca Wali Krama dan Mapedanaan tanggal 20 April serta  Mukiang Karya dan Mapeselang dilaksanakan 21 April keesokan harinya. ‘’Setelah piodalan di Pura Dalem Puri tanggal 28 April akan disusul upacara Resi Bojana, Guru Piduka dan nuek bagia pulekerti tanggal 2 Mei. Sedangkan Ida Bhatara akan masineb 3 Mei. Tetapi pada 4 Mei akan dilaksanakan prosesi nyegara gunung serta diakhiri dengan penyepian pura pada tanggal 6 April,’’ jelas Wayan Patera mengakhiri. gus


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER