Pelajar Nyaris Dihajar Massa Usai Larikan Anak Gadis

  • 21 Maret 2016
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 3418 Pengunjung
ist

Buleleng, suaradewata.com – Sebut saja Koplar (17), pelajar asal Desa Pancasari yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) nyaris saja di massa oleh keluarga Bunga (nama samaran), anak kelas 3 SMP di salah satu sekolah swasta di Kota Singaraja. Pasalnya, usai mengantar pulang Bunga yang dibawanya selama semalam Koplar pun langsung lari meninggalkan Bunga yang pingsan sesampai di rumah kawasan Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada, Senin (21/3).

“Awalnya kemarin (Minggu (20/3)) sekitar jam 10.00 Wita sudah meninggalkan rumah. Lalu Bunga sempat pulang sekitar pukul 15.00 Wita dan tidak pulang sampai sekitar pukul 11.00 Wita tadi siang,” ujar salah seorang anggota keluarganya yang menolak disebut identitasnya, Senin (21/3).

Dari keterangan keluarga Bunga, anak gadis berperawakan semampai dengan kulit hitam manis tersebut sempat pingsan setelah beberapa saat ditinggal pergi oleh Koplar yang mengantarnya hanya sampai depan jalan menuju ke rumah. Akibatnya, keluarga serta beberapa warga pun sempat melakukan pengejaran terhadap Koplar yang berusaha melarikan diri.

Aksi kejar mengejar pun terjadi antara keluarga Bunga dengan anak bujang asal desa selatan Kota Singaraja. Menurut keterangan salah seorang paman Bunga yang turut melakukan pengejaran, Koplar berhasil ditangkap dan sempat nyaris menjadi bulan-bulanan.

“Syukur mau ikut, kalau tidak sudah dihabisi di jalan. Ditanya pun tetap tidak mengaku dan akhirnya kami bawa ke desa untuk meminta pertanggungjawaban. Sudah lapor kelian adat termasuk sudah di mediasi. Tapi tampaknya biarkan saja dia mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ujar Paman Bunga ketika dikonfirmasi di luar ruang penyidik khusus Perempuan dan Anak (Unit PPA) Polres Buleleng.

Hingga pukul 16.00 Wita, Koplar masih berada di dalam ruang PPA dan sempat dikonfrontir untuk didapat keterangannya. Berdasarkan sumber suaradewata.com di Polres Buleleng, Koplar sempat mengaku mengajak Bunga bermalam di rumahnya yang terletak di Desa Pancasari.

Disisi lain, Kakak Bunga yakni Putra (nama samaran) mengaku sangat kesal dengan ulah Koplar yang tega menyakiti perasaan keluarganya. Putra yang pun mengaku tidak terlalu mengenal Koplar. Dikatakan, ia sama sekali tidak pernah bertemu dengan Koplar sebelumnya serta tidak mengetahui hubungan apa yang terjadi antara Bunga dengan bujangan itu.

“Sepertinya kenal di BBM (Blackberry Messenger) karena sudah sekitar sebulan saya belikan handphone android yang bisa BBM. Tapi tadi di cek sudah dihapus semua pesannya di kotak masuk. Kemarin pun sempat cari saya ke tempat kerja dan mau pinjam baju serta minta bekal. Saya kasi Rp10 ribu setelah pinjam dari teman,” ujar Putra.

Putra pun mengaku terkejut setelah mendapat telpon dari orang tuanya terkait Bunga yang sudah tidak pulang. Bahkan, ia pun mengaku sempat mencari Bunga di rumah dua orang teman dekatnya yang terletak di kawasan Kota Singaraja. Namun, kedua orang teman sekolahnya itu pun mengaku tidak mengetahui keberadaan Bunga sebab kebetulan sekolah pun sedang libur dan mereka tidak dapat bertemu.

Putra dan sejumlah keluarganya mengharap permasalahan Bunga dapat diselesaikan oleh pihak Kepolisian Resor Kabupaten Buleleng. Dimana, harus ada bentuk pertanggungjawaban dari keluarga Koplar yang telah membawa Bunga dan diduga kuat telah melakukan pelecehan seksual terhadap gadis hitam manis itu.

Disisi lain, Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP Teuku Richi Fadliansyah, belum berhasil di konfirmasi terkait dengan tindak lanjut penanganan kasus tersebut. adi


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER