Puluhan Pasien DB Tiap Bulan Di Buleleng Barat, Diskes Hanya Tebar Abate

  • 16 Maret 2016
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 3599 Pengunjung

Buleleng, suaradewata.com – Keberadaan penyakit Demam Berdarah (DB) di kawasan Kabupaten Buleleng bagian Barat cukup menghkawatirkan. Pasalnya, lebih dari 50 orang warga yang terkena penyakit tersebut khususnya di wilayah Barat bumi Panji Sakti.

Berdasarkan data yang dihimpun di Rumah Sakit Santi Graha Seririt, sejak bulan Januari 2016 tercatat ada 79 orang penderita DB yang masuk dan dirawat di rumah sakit tersebut. angka tersebut kemudian mengalami penambahan di bulan Februari 2016 sebanyak 80 orang warga.

“Hingga berjalan sampai Maret 2016 sekarang, tercatat yang masuk sejumlah 60 orang pasien DB dan tinggal 20 orang saat ini masih menjalani perawatan,” ujar Ketut Swi Wahyuni selaku Humas RS Santi Graha, Rabu (16/3).

Menurutnya, warga yang di rawat berasal dari Desa Pangkung Paruk, Desa Kalisada yang berada di wilayah Kecamatan Seririt. Beberapa juga ada yang berasal dari wilayah Kecamatan Gerokgak seperti dari Desa Patas, Desa Celukan Bawang, Desa Tukad Sumaga, Desa Sumberkima, dan Desa Uma Anyar.

Dikatakan, sebagian besar pasien yang menderita DB dan dirawat di RS Santi Graha berasal dari kalangan anak-anak. Yang menurut Sri Wahyuni, tingkat prosentase penderita anak-anak adalah 50% dari total jumlah pasien yang menjalani rawat inap.

Terkait tingginya angka pasien hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, Gusti Ngurah Mahapramana, mengatakan pihaknya telah melakukan antisipasi dengan memberikan bubuk abate pada sejumlah tempat penampungan air yang ada di sejumlah desa wilayah Kabupaten Buleleng.

“Itu sudah kami lakukan setiap bulan di seluruh kawasan Buleleng melalui Puskesmas yang ada di masing-masing desa. Bukan hanya berlaku di kawasan Buleleng Barat saja dan petugas serta tim yang kami bentuk sudah turun ke lapangan,” papar Mahapramana.

Dikonfirmasi langkah lainnya untuk menekan angka penderita DB di kawasan Bali Barat yang posisinya cukup jauh dari rumah sakit daerah milik Kabupaten Buleleng, Mahapramana mengaku sampai saat ini baru melaksanakan penebaran bubuk abate saja.

Bubuk tersebut pun tersedia di sejumlah Puskesmas dan bisa diambil oleh masyarakat yang membutuhkannya. adi


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER