Penanggulangan Sampah Plastik Gianyar

  • 15 Maret 2016
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 4224 Pengunjung
suaradewata.com

Gianyar, suaradewata.com – Pemerintah Kabupaten Gianyar bersinergi dengan jajaran TNI-Polri dalam menanggulangi sampah plastik, yang keberadaannya kian mengancam lingkungan. Berdasarkan data dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Gianyar, volume sampah plastik mencapai 78 meter kubik atau 25,74 ton per hari.

Hal itu terungkap dalam rapat persiapan bulan bhakti gotong royong masyarakat, sinergitas Pemkab Gianyar bersama TNI-Polri dalam pengelolaan sampah plastik di Ruang serba guna Polres Gianyar, Selasa (15/3). Hadir dalam kesempatan tersebut, Asisten I Setda Gianyar Cokorda Agusnawa, Kapolres Gianyar Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Farman, Ketua TP PKK Gianyar Ida Ayu Surya Adnyani, Kepala DKP Wayan Kujus Pawitra, beserta jajaran SKPD terkait. Dan dua narasumber didatangkan, yaitu volunteer asing asal Inggris Mrs Esther dan Pengembang Tekhnologi SMK 3 Madiun Tri Nurhandoko.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Gianyar Ketut Suweta mengatakan, komitmen semua pihak dibutuhkan dalam memerangi keberadaan sampah plastik. Budaya masyarakat Indonesia, salah satunya di Bali pun tidak lepas dari problema sampah. Bahkan, sangat disayangkan, di Bali, kerap terlihat justru warga asing yang lebih peduli dengan lingkungan dibandingkan warga Bali sendiri.”Ini sangat ironis,”kata dia.

Lebih lanjut, dia berharap, usai dibentuknya komitmen bersama, seluruh jajaran perbekel ataupun lurah dapat mengkomando  warga di wilayah masing – masing untuk kembali menghidupkan budaya gotong royong, yang akhir – akhir ini mulai terlihat meredup, diakibatkan kian tingginya mobilitas kerja dan tuntutan hidup masyarakat.”Kita ingin setelah ini ada action,”tegas mantan Asisten II Setda Gianyar itu. 

Setali tiga uang, Kapolres Gianyar AKBP Farman mengajak masyarakat untuk merubah kebiasaan buruk mulai saat ini. Dapat diawali dengan minimal tidak membuang sampah ke sungai. Momentum bulan bhakti gotong royong yang diselenggarakan April nanti, hendaknya dimanfaatkan untuk instrospeksi dan berbenah menata lingkungan yang makin rusak oleh ulah manusia sendiri.”Ayo berubah ramai – ramai,”kata dia.

Farman juga menekankan, Kabupaten Gianyar adalah daerah wisatawan, yang setiap tindak tanduknya akan disorot oleh dunia internasional. Pihaknya tidak ingin, keberadaan sampah merusak citra Gianyar di mata turis mancanegara. Jangan sampai nantinya Bali, khususnya Kabupaten Gianyar di-cap pulau sampah.”Kalau lingkungan bersih, semua enak, semua dapat manfaat,”ucapnya.

Dia mengimbau, untuk pelaku usaha, terutama pemilik swalayan dan minimarket benar – benar memperhatikan pengelolaan sampah plastik yang baik dan benar. Aturan diet plastik harus benar – benar dijalankan, untuk mengurangi konsumtif masyarakat menggunakan plastik setiap berbelanja.”Ikuti aturan, bantu pemerintah untuk memberi edukasi untuk masyarakat,”ujar Farman.

Pada saat usai acara, Pengembang Teknologi asal SMK 3 Madiun Tri Handoko, mendemonstrasikan pengelolaan teknologi tepat guna, yang bernama triPOD M4. Alat tersebut dapat mengolah sampah berbahan plastik menjadi bahan bakar minyak, setara premium atau solar. Hal itu tentu lebih bermanfaat untuk masyarakat. Sampah plastik melalui proses penguapan bisa menghasilkan bahan bakar minyak (BBM). Tri Handoko yang mendemontrasikan pengolahan sampah plastik menjadi BBM menjelaskan sampah makin bagus kualitas plastik yang diolah, makin tinggi pula hasil yang didapat. “Inovasi ini sudah kami lakukan sejak tahun 2011” jelas Handoko.

Kepala DKP Kabupaten Gianyar Drs. Wayan Kujus Pawitra, MAP mengatakan saat ini jumlah sampah yang dihasilkan di Gianyar 1500 meter kubik per hari. Sampah-sampah ini perlu pengelolaan dengan baik, jika tidak lama kelamaan tempat pembuangan akhir sampah tidak akan bisa menampung sampah tersebut. Kemudian luas lahan tempat pembuangan akhir 4 hektar, rencana akan diperluas setengah hektar guna meningkatkan daya tampung sampah. Kendala pengolahan sampah saat ini terkait sarana, anggaran serta sumber daya manusia. Untuk pengolahan sampah di TPA Gianyar bisa mengelola 40 ton sampah organik menjadi kompos. Dan itu merupakan kerjasama Pemkab Gianyar dengan Yayasan pengelola sampah Temesi. “ Penanganan sampah plastik sangat kita perlukan sekarang ini, ini harus dimulai dari tingkat rumah tangga untuk memilah sampah rumah tangga sebelum dibuang” ungkap Kujus.gus


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER