Dialog Kenegaraan, GPS Bahas Eksistensi Lembaga DPD RI
- 02 Maret 2016
- 00:00 WITA
- Nasional
- Dibaca: 4193 Pengunjung
Jakarta, suaradewata.com – Senator asal Bali, I Gede Pasek Suardika, SH. MH (GPS) bersanding dengan anggota DPD RI, Janedri M Gaffar ( Mantan Mantan Kepala Pusat Pengkajian Kemajemukan MPR RI ) dan pengamat hukum dan pakar hukum tata negara Refli Harun. Mereka duduk bersama dalam dialog kenegaraan soal isu nasional eksistensi dan keberadaan DPD RI dalam sistim ketatanegaraan Indonesia. Dialog kenegaraan tersebut digelar di komplek DPD RI, Rabu, (02/03/2016).
Thema yang diangkat itu sebelumnya sempat mengemuka saat mukernas PKB beberapa waktu lalu. Dalam dialod tersebut GPS menjelaskan keberadaan DPD RI berkaca pada perjalananya sangat dibutuhkan rakyat. Hal itu kata dia tercermin dari begitu banyaknya penyampaian aspirasi ke kantor DPD RI ini terjadi disemua provinsi termasuk Bali.
GPS justru menilai dalam tatanan ini dorongan untuk memberikan kewenangan lebih besar dalam proses legislasi menjadi kebutuhan, bukan malah dikerdilkan kewenanganya. “Secara proses elektoral anggota DPD sama dengan anggota DPR bahkan secara teknis pemilihan lebih sulit karena berjalan sendiri tanpa partai politik,” jelasnya. Sedangkan soal isu tentang menghidupkan kembali utusan golongan GPS menanggapinya dengan santai. “Ya diadu saja secara demokratis dalam pemilihan langsung sehingga rakyat menentukan siapa yang akan dipilihnya nanti,”ucapnya. Hal serupa diungkapkan Janedri M Gaffar, kata dia pentingnya keberadaan DPD dirasakan manfaatnya untuk Masyarakat. “melihat manfaatnya untuk masyarakat dan bangsa ini kami memandang DPD penting untuk di pertahankan,” ucap Gaffar.
Sementara Refli Harun lebih menyoroti pentingnya DPD Kreatif dan inovatif dalam merespon berbagai isu di masyarakat, seperti kaukus Anti Korupsi, Kaukus Anti Tambang, dan bentuk bentuk gerakan lain yang jelas membela rakyat atau untuk kepentingan Rakyat. “Apabila hal itu yang dilakukan teman-teman, maka DPD akan dianggap penting dalam masyarakat,” tegas Rafli. Cta.ina
Komentar