Raker Komisi III, Minta Percepat Pembangunan SDN 2 Demulih

  • 01 Maret 2016
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 4115 Pengunjung
suaradewata.com
Bangli, suaradewata.com – Berbagai persoalan selama ini mencuat di Bangli, dibahas dalam Raker Komisi III DPRD Bangli, Selasa (01/3). Raker yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Bangli, Ngakan Kutha Parwata bersama Wakil Ketua Komang Carles dihadiri Assisten II Setda Bangli A A Alit Darmawan, Kadisdikpora Nyoman Suteja, Kadis PU diwakili Sekdis Made Soma, Kepala Bapeda Nyoman Widiana dan Kepala BPBD Bangli Wayan Karmawan. Sementara anggota komisi III yang hadir, diantaranya Nengah Dwi Madyayani, Nengah Reken, Dewa Gede Oka, Made Sudiasa, Wayan Kariasa dan Satria Yudha.
 
Pada saat itu, Made Sudiasa memaparkan sesuai hasil sidak komisi III, sangat menyayangkan persoalan proyek jalan Selati-Tanggahan Talangjiwa yang tidak bisa diserahkan karena masih ada sejumlah perbaikan. Selain itu, kalangan wakil rakyat ini juga menekankan agar para  siswa SDN 2 Demulih bisa segera melakukan proses belajar mengajar pasca sekolah tersebut porakporanda tersambar petir. Sesuai hasil kesepakatan dengan prajuru adat setempat, akhirnya diputuskan untuk sementara akan memanfaatkan Bale Banjar Tanggahan Tengah, nantinya akan diskat-skat. Hanya saja, sempat terjadi perdebatan penggunaan dana tak terduga tersebut.
 
Menurut Sudiasa, dana tak terduga tersebut bisa dipergunakan untuk kepentingan yang sifatnya urgent dan mendesak. “Dalam hal ini, kebutuhan para siswa agar bisa segera melakukan proses belajar mengajar mesti diutamakan,” ungkapnya. Hal yang sama juga disampaikan Komang Carles dan Wayan Kariyasa. Kata dia, kalau memang memungkinkan dalam pembangunan sekolah tersebut diharapkan dipasangkan juga penangkal petir, untuk menghindari musibah serupa dikemudian hari. Hanya saja, hal tersebut masih perlu kajian.   
 
Atas persoalan tersebut, Kadisdikpora Nyoman Suteja juga sepakat menggunakan bale banjar Tanggahan Tengah untuk kepentingan proses belajar mengajar siswa secara sementara. Selain tempatnya dekat, masyarakat tidak akan direpotkan. Lebih lanjut, dalam Raker tersebut meminta segera melakukan pembangunan kembali sekolah tersebut. Hanya saja, untuk mengalokasikan anggaran mendahului yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) diperlukan kajian yang matang.  
 
Sebab, dalam Raker tersebut juga muncul pertanyaan apakah bencana disambar petir tersebut masuk dalam katagori status kejadian darurat atau tanggap darurat. Untuk itu, BPBD Bangli mengaku akan segera melakukan kajian yang nantinya akan dipergunakan Bupati Bangli sebagai bahan pertimbangan untuk mengeluarkan SK penetapan status tersebut, sebagai syarat penggunakan dana tersebut. “Kalau ada rekomendasi dari DPRD kepada Bupati untuk bisa menggunakan DAK mendahului, kami siap akan segera melaksanakan pembangunannya,” tegas Kadisdik Nyoman Suteja.

Disisi lain, Raker  tersebut juga membahas persoalan banjir yang belakangan terjadi di Kota Bangli akibat persoalan sistem drainase yang banyak tersumbat sampah dan terjadi pendangkalan. Kondisi tersebut diakui terjadi oleh Sekdis PU Made Soma, karena selama tahun 2015 tidak ada penggelontoran anggaran untuk drainase. Lebih lanjut, menyangkut tudingan dewan terkait buruknya kualitas hotmix di jalan Selati-Tanggahan Talangjiwa, untuk memastikan kualitas hotmix mesti melalui test laboratorium. “Setelah uji lab turun, baru bisa kita ketahui kualitasnya. Jika memang hasilnya kurang, kontraktor harus melakukan pengulangan untuk pengaspalannya,” tegasnya. ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER