Warga Mulai Keluhkan Kerusakan Jalan Proyek Hidro Power

  • 19 Februari 2016
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 4364 Pengunjung
suaradewata.com

Buleleng, suaradewata.com  Warga Banjar Anyar, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, mulai mengeluhkan kerusakan jalan sepanjang 2 Kilometer yang digunakan sebagai jalur kendaraan berat proyek Hidro Power Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM).

“Jalan ini adalah akses satu-satunya warga Banjar Anyar untuk keluar masuk kawasan. Padahal jalurnya sempit dan kadang salah satu harus mengalah jika ada truk yang bawa material ke proyek pembangunan PLTM. Kami pun merasa kesulitan lewat terlebih sekarang musim hujan dan jalan menjadi licin karena rusak,” ujar Ida Bagus Made Bawa (65) yang menyampaikan keluhan dalam bahasa Bali.

Lebar jalan di Banjar Anyar tidak lebih dari tiga meter dan semakin mengecil dibagian selatan wilayah tersebut. Sekitar 80% kondisi jalan sudah mulai terbengkas dan menyisakan batu serta kerikil tajam. Bahkan debu serta dasar dari bagian bawah aspal yang merupakan tanah kemudian menjadi lumpur licin ketika hujan mulai turun belakangan hari.

Masyarakat yang melintasi jalan tersebut bukan saja harus ekstra berhati-hati, tetapi bagi yang baru pertama menggunakan kendaraan bermotor tentu sangat beresiko melintasi kawasan tersebut. Selain kerusakan jalan, kondisi  diperparah dengan tanjakan tajam dan tikungan mematikan dengan lebar jalan yang tidak memadai.

Bawa mengaku kondisi kerusakan jalan yang dirasakan masyarakat sudah berlangsung sejak setahun lalu. Dimana, sebelumnya kendaraan besar yang mengangkut material proyek pembangunan bendungan tidak melewati Desa Sambangan melainkan kawasan Banjar Mekar Sari yang menjadi wilayah Desa Panji.

Tapi, lanjutnya, waktu itu saya mendapat informasi bahwa ada ganti rugi yang diberikan kepada warga di Banjar Mekar Sari berupa uang tunai sebesar Rp10 juta untuk penggunaan jalan serta kerusakan yang ditimbulkan.

Dikonfirmasi terkait intensitas hilir mudiknya kendaraan besar yang melintas di kawasan Banjar Anyar, Bawa mengatakan hal tersebut berlangsung sejak pagi sampai sore hari. Menurut pengakuannya, lebih dari empat kali truk melewati depan rumahnya dengan membawa pasir serta krikil dan bahan material lain ke arah atas.

Terkait dengan tanggung jawab perbaikan yang dilakukan oleh pihak PLTM, Bawa mengaku memang pernah dilakukan oleh PLTM. Namun, perbaikan tersebut dianggap hanya dilakukan sekedar tambal saja dan jalan yang dilalui kemudian kembali rusak dalam kurun waktu tidak lebih dari satu bulan.

“Sekedar di tambal pakai campuran semen saja pada bagian yang rusak dan hanya sekedar bisa dilalui oleh sepeda motor. Bahkan beberapa kali sudah ada warga yang jatuh karena jalan licin ketika dilintasi sepeda motor. Saya pun lebih baik jalan kaki keluar rumah dan tidak naik motor karena takut jatuh,” papar Bawa.

Selain ada sebuah bangunan sekolah dasar di Banjar Anyar, kawasan ini pun cukup ramai dilintasi kendaraan. Bukan hanya masyarakat yang tinggal di kawasan Banjar Anyar, melainkan keberadaan objek wisata air terjun pun hampir setiap hari dipenuhi masyarakat dari luar kawasan itu.

Perbekel Sambangan, Nyoman Selamat Aria, ketika dikonfirmasi media mengaku tidak memungkiri kondisi kerusakan jalan yang disebabkan karena lewatnya sejumlah kedaraan berat yang membawa material. Tapi, lanjut Aria, kondisi tersebut juga disebabkan oleh faktor lain.

Perbekel Aria pun membenarkan perbaikan jalan dilakukan pihak PLTM untuk waktu yang sementara. Menurut pembicaraan Perbekel Aria dengan pihak PLTM, perbaikan sementara tersebut dilakukan terkait dengan kondisi proyek yang masih dalam pengerjaan. Sehingga, lanjutnya, perbaikan jalan tidak dapat dilakukan secara utuh sebelum proyek tersebut tuntas dikerjakan.adi


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER