Sibuk Ngringkes, Sugiada Sempatkan Jenguk Nenek Lembuk

  • 15 Februari 2016
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 3496 Pengunjung
humas

Tabanan, suaradewata.com –Penjabat Bupati Tabanan I Wayan Sugiada merespon cepat kondisi yang dialami Ni Made Lembuk,65, warga Banjar Taman Sari, Desa Pandak Gede, Kediri yang selama ini tinggal di bekas kandang sapi. Dia datang langsung ke tempat tinggal Lembuk pada Senin (15/2).

Padahal, di saat yang sama, Penjabat Bupati Sugiada sedang menyiapkan upacara ngereringkes serangkaian upacara pengabenan ibundanya yang meninggal dunia.

Penjabat Bupati Sugiada diterima langsung oleh Lembuk dan anak semata wayangnya I Wayan Nastra,45 yang punya keterbelakangan mental. Saat itu, Lembuk baru saja selesai menjalani rawat jalan menyusul kecelakaan yang membuat paha kanannya patah.

Kedatangan Penjabat Bupati Sugiada saat itu didampingi Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan bersama stafnya, Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr I Nyoman Suratmika, Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Tabanan I Putu Dian Setiawan, serta Perbekel Pandak Gede, I Gede Putu Suciarta.

Dalam kesempatan itu, Penjabat Bupati Sugiada menyerahkan bantuan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan dalam beberapa hari serta berobat Lembuk. Serta, paket sembako untuk menutupi kebutuhan makan untuk beberapa hari ke depan.

Selain itu, dia juga menyampaikan soal alternatif bantuan selanjutnya bagi Lembuk. Menurutnya, dari hasil koordinasi dengan Dinas Sosial, ada dua alternatif bantuan yang disiapkan bagi Lembuk antara lain bantuan rumah atau mengajak Lembuk dan anaknya ke panti jompo.

“Untuk situasi nenek ini (Lembuk), alternatifnya ada dua. Yakni lewat bantuan bedah rumah atau ke panti jompo,” jelasnya.

Menyangkut bedah rumah, dia menegaskan bahwa hal itu baru bisa dilakukan bila status lahan untuk lokasi bedah rumah sudah jelas. Mengingat, lahan yang saat ini ditempai Lembuk merupakan tanah milik Puri Ancak, Kediri.

“Kalau lokasinya meminjam, terus dibangun, tentu akan membuat persoalan baru nantinya. Soal lahan harus clean dan clear,” tegasnya.

Bila hal itu tidak tercapai, pihaknya melalui Dinas Sosial siap memfasilitasi Lembuk dan anaknya untuk ditampung di panti jompo. Itupun bila pihak keluarga berkenan.

“Soal ke panti jompo, keluarga yang punya kapasitasnya itu. Yang jelas, kalau keluarga mampu merawat nenek ini kami silahkan merawatnya. Tapi kalau tidak, pemerintah siap memfasilitasi ke panti jompo,” tandasnya.

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Sosial I Nyoman Gede Gunawan menjelaskan bahwa pihak desa sejatinya sudah mengupayakan Lembuk dan keluarganya untuk mendapatkan bantuan bedah rumah. Hanya saja, upaya itu terbentur dengan status lahan yang ditempati Lembuk saat ini. Karena lahan itu merupakan milik Puri Ancak. “Sejauh ini pejabat di desa baru bisa mengupayakan raskin saja,” ungkapnya. ina

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER