Perlunya Dukungan Semua Pihak

  • 06 Juli 2015
  • 00:00 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 1993 Pengunjung

Opini, suaradewata.com- Hampir setiap hari kita mendengar atau membaca berita penangkapan Narkoba, baik media lokal, maupun nasional. Hampir setiap hari pula pemakai, pecandu, pengedar dan bandar Narkoba tertangkap, tetapi apakah pemakai dan pengedar ataupun bandar Narkoba berkurang atau jera? tidak, malah bertambah lagi. Sementara itu, aneka sanksi juga telah dijatuhkan bagi pengguna, pemakai, pengedar narkoba. Ada rehablitasi, hukum kurungan bertahun-tahun, bahkan hukuman mati. Namun tidak juga membuat jera para pelaku dan pemasok barang haram tersebut. Untuk itu, pemberantasan narkoba terus digencarkan oleh BNN, bekerjasama dengan LSM Granat dalam mewujudkan Indonesia Bebas Narkoba tahun 2015. Beragam siasat dan jalan tempuh telah dilakukan untuk menekan angka laju melalui cara Pencegahan, Penanggulangan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Mulai dari kegiatan sosialisasi, penyuluhan, rehabilitasi hingga pengkaderan di lingkungan pendidikan, instansi pemerintah, lembaga hukum hingga di lingkungan pekerja sosial merupakan langkah nyata menggempur kesadaran masyarakat hidup tanpa narkoba. Masalah ini bukanlah permasalahan BNN atau pemerintah saja, melainkan masalah bersama yang harus dituntaskan. Kesadaran masyarakat akan bahaya narkoba serta sebagai bagian dari “agent of change” dalam menerapkan kehidupan bebas narkoba. Mengutip hasil riset BNN dan UI menyebutkan ada sekitar 3,8 juta warga negara Indonesia yang menyalahgunakan narkoba. Bahkan menurut data dari berbagai sumber pengguna narkoba mencapai 4-5 jutaan tersebar di Indonesia dan dipastikan tahun depan akan meningkat. Sedangkan dari data tersebut, pekerja dan pelajar rentan terhadap pengaruh narkoba.

Narkoba Berkembang

Narkoba itu berkembang disebabkan tingginya permintaan. Bukan lantaran harganya mahal. Makanya negara dan aparat penegak hukum fokus pada permintaan tadi. Semahal apapun harganya konsumen akan tetap membeli. Banyak tidak sadar bahwa Media masa dan televisi juga turut menarik pemakai. Lantaran media  telah mencitrakan pengguna narkoba sebagai kalangan orang kaya, moderen, trendi dan gaul. Branding yang terbentuk inilah yang menjadi alasan para remaja menggunakan narkoba. Seringkali media mengabarkan dari tempat diskotik, tongkrongan elit dan sejenisnya. Coba media menyangkan tampang-tampang pemakai narkoba itu yang kurus, tidak terurus dan dekil, gambar tersebut ditayangkan secara berulang-ulang. Kita tahu masyarakat Indonesia latah dalam segi apapun. Mulai dari penggunaan bahasa, pakaian ataupun kendaraan Indonesia selalu ingin (ikut-ikutan) tampil modren, trendi dan dibilang tidak ketinggalan zaman.

Kurangnya Kesadaran Semua Pihak

Perlu disadari, dunia saat ini menganut sistem globalisasi. Jalannya suatu komoditi diedarkan secara bebas, sedangkan untuk mengantisipasinya, pemerintah hanya bisa memanyungi dalam hal pengecekan melalui bea cukai. Namun, cara ini masih saja dimanfaatkan “oknum” untuk menggelapkan barang, termasuk narkoba. Narkoba yang semestinya tersaring, bisa lolos lewat oknum itu, maka penyebaran narkoba terus terjadi. Lemahnya sistem pengamanan bea cukai (impor ekspor), minimnya kesadaran masyarakat untuk bebas narkoba adanya kepentingan personal serta kebutuhan materiil menjadi salah satu penyebab narkoba terus beredar. Sejauh ini pemerintah melalui perangkat penegak hukum telah melakukan berbagai upaya dalam memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Upaya ini diwujudkan melalui program- program baik preventif, repsresif maupun rehabilitatif yang untuk sementara waktu dianggap kurang optimal. Bahkan seringkali memunculkan lisan bahwa pemberantasan terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba hanya sampai pada permukaannya saja. Pada hal permasalahan ini ibarat “gunung salju” Kasus peredaran dan penyalahgunaan narkoba sering kita dengar, bahkan tidak sedikit para pengedar dan penyalahgunaan narkoba terjaring oleh petugas keamanan. Untuk itu, Perlu adanya upaya-upaya yang kongkrit dan tindakan yang tegas bagi para pengedar dan penyalahgunaan narkoba.

Perlunya Strategi dan Perencanaan

BNN secara khusus dibentuk untuk menangani permasalahan narkotika yang telah menahun menjadi permasalahan bangsa Indonesia. Begitu berbahayanya dampak penyebaran narkotika hingga mampu menghilangkan satu generasi bangsa, sehingga lembaga ini gencar melakukan misinya dan membentuk program-program pemberantasan untuk mempercepat terbebasnya Indonesia dari lingkaran setan narkoba. Dalam melaksanakan program pemberantasan narkoba juga harus diikuti dengan strategi tepat yang mampu menjangkau masyarakat rentan terhadap narkoba. Tanpa ada strategi yang jelas, perencanaan yang matang, proses program akan berjalan lambat bahkan terhambat. Strategi-strategi tersebut harus disandarkan dengan fenomena dan kebutuhan masyarakat, serta didukung oleh data-data dalam penelitian. Untuk mempermudah penerapan strategi, selayaknya kader-kader yang telah diciptakan di berbagai lingkungan masyarakat juga harus membantu atau mendukung baik dalam bentuk perencanaan maupun implementasi nyata dalam menunjang kegiatan pemberantasan Narkoba. Keseriusan pemerintah untuk memberantas peredaran narkotika semakin nyata. Presiden Indonesia telah mencanangkan Indonesia Negeri Bebas Narkoba pada 26 Juni 2011. Untuk mencapai cita-cita Indonesia Negeri Bebas Narkoba, sehingga pencanangan ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja BNN untuk mencapai target Indonesia bebas Narkoba.

Dukungan Media Massa

Perlunya dukungan media massa untuk melakukan sosialisasi terhadap bahaya narkoba dan pencegahannya kepada masyarakat luas. Diharapkan informasi penting mengenai penanganan narkoba semakin cepat menyebar dan tepat sasaran. Kita tahu bahwa media saat ini sangat mudah untuk dinikmati baik melalui surat kabar, internet atau televisi. Dukungan dari berbagai media massa untuk mengkampanyekan upaya P4GN yakni pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peradaran gelap narkoba cepat terealisasi. Selain itu juga perlunya dukungan komunitas blogger untuk mengkampanyekan Indonesia bebas narkoba lewat tulisan-tulisan yang memberikan informasi penting bagi masyarakat mengenai bahaya narkoba dan bagaimana tindak lanjut penyelamatan bangsa terhadapt jerat narkoba. Dengan menggandeng para blogger, kampanye pemberantasan narkoba dan upaya penyelamatan pecandu narkoba dari ketergantungan dapat dituangkan dalam bentuk tulisan-tulisan yang bisa dibaca oleh masyarakat luas. Dengan memberdayakan jurnalis warga ini, maka informasi penanganan masalah narkoba langsung masuk dalam masyakarat. Jurnalis warga ini diharapkan mampu menyebarkan informasi yang edukatif mengenai P4GN di lingkungan masing-masing. Salah satu informasi pentingnya adalah mensosialisasikan IPWL (Instritusi Penerima Wajib Lapor) sebagai wadah penampung bagi para pecandu yang secara sukarela melaporkan diri untuk direhabilitasi. Pihak-pihak yang melapor dan direhabilitasi dapat dipastikan tidak akan dipenjara.

Fajri Permana, Penulis adalah Pengamat Masalah Bangsa


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER