Ini Pengakuan Agus kepada Ibu Kandungnya Soal Margriet

  • 25 Juni 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 3569 Pengunjung

Denpasar,suaradewata.com- Akhirnya tersangka pembunuh Angeline (8), Agustay Handa Manu (25) bertemu dengan ibunda dan Kakak kandungnya di Polda Bali, Selasa (23/6) lalu.

Menurut sumber di Mapolda Bali, pertemuan itu sangat mengharukan dan hampir 30 menit Agus berpelukan dengan ibu dan kakak kandungnya sambil menangis.

Didampingi beberapa penyidik wanita dari polda Bali, PPA Polresta, PPA polres Badung. sekitar pukul 16.00 wita, datanglah Agus yang langsung disambut teriakan nama Agus. Sebaliknya, teriakan kaka dan mama pun dilontarkan Agus. Mereka pun berpelukan dan menangis, kutip Sumber yang enggan namanya ditulis ini.

"Sekitar 30 menit, Agus dan Mama berpelukan dan menangis. Polisi membiarkan kami memberikan kesempatan untuk bercerita seputaran pembunuhan," ujar Maria Kandokang Madik (68), yang dikutip sumber tadi, Kamis (25/6).

Menurut sumber Maria mengaku bahwa, sekitar hampir dua pekan sebelum Angeline dibunuh, lubang tersebut yang awalnya tempat pembuangan sampah dan kotoran ayam itu disuruh gali untuk diperdalam.

Karena perintah bos (red, Margriet) sehingga Agus pun mengikuti. Namun, saat itu ia tidak tahu kalau lubang itu akan digunakan untuk mengubur Angeline. 

"Ini pengakuan dia yang se jujur-jujur nya. Tidak mungkin dia bohong pada saya ibu kandungnya," kata istri dari Jawa Wilata ini.

Beberapa minggu kemudian, tepat pada Sabtu (16/5), pagi sekitar jam 08.00, ia mendengar teriakan dari Angeline yang mengatakan 'mama lepas saya' berulang kali. 

"Saat mendengar teriakan Angeline, posisi Agus berada di dalam kamarnya. Dan pintu kamarnya dalam keadaan terbuka. Namun pintu rumah Margriet terlihat tertutup," terangnya.

Kemudian, ia tidak mendengar lagi suara korban. Kata dia, tiba-tiba Margriet memanggilnya. Mendengar teriakan itu, Agus pun datang. Saat membuka pintu, Margriet yang posisinya di dalam kamar, langsung menyuruh Agus masuk ke kamarnya. Agus pun masuk dan saat itu, posisi Angeline telah terkapar di lantai tak bergerak. Ia pun sempat melihat bos menjambak rambutnya, dan membanting lagi kepala korban ke lantai satu kali. 

"Melihat hal itu, Agus langsung berlutut dan memegang kepala korban. Agus ngaku kepalanya lembek. Dan pakaian Angeline penuh darah. Seperti pengakuan Agus, dia menyuruh mengubur dan dijanjikan uang untuk pulang kampung sebanyak Rp 200 juta," tegasnya.

Posisi Agus yang saat itu sedang duduk, kembali disuruh bos untuk berdiri. Setelah berdiri Agus kembali di perintah untuk membuka baju dan celana lalu memperkosa korban. Agus pun menolak dan bersikeras untuk tidak mau melakukan hal itu.

Karena menolak permintaan bos. Agus kembali dipaksa untuk membuka pakaiannya lalu di taruh di dada korban. Dengan ancaman kalau tidak mengikuti hal tersebut maka anak kelima dari 10 bersaudara itu akan di bunuh. 

"Agus mengaku seperti itu. Karena takut ia membuka bajunya dan letakkan di dada korban. Lalu celana, tidak buka di disitu. Dia pergi ke kamar mandi miliknya. Dan menukar dengan celana lain. Lalu ia kembali ke tempat Angeline dan letakan celananya," pungkasnya.

Tidak berhenti di situ, Agus kembali di suruh untuk mengambil boneka dan seprai lalu membungkus korban korban bersama pakaian Agus. Lalu agus dijanjikan uang sebanyak Rp 200 juta, dan akan di berikan pada Senin 25 Mei sebagai ongkos untuk kabur, pulang ke kampung. Agus pun menuruti dan ia membungkus korban, mengangkat dan kobur di lubang yang bekas tempat kotoran ayang yang sudah ada sedikit air di dalamnya itu. 

"Agus mengaku, Jasad Angeline di kubur sore itu juga, sekitar pukul 16.00 wita. Sebelum di kubur dan di bungkus. Agus mengaku bahwa, rokok nya masih ada di saku celana yang di taruh di dada korban. Dia meminta izin pada bos, dan bosnya justru menyuruh untuk ambil dan bakar sebuah puntung rokok untuknya," tutur kaka agus ini.

"Setelah bakar dan disodorkan ke bos. Ternyata, bos kembali membakar punggung Angeline menggunakan rokok itu hingga api dari rokoknya mati," tambahnya.

Margriet pun kembali menyeting Agus. Setelah pasutri penghuni kos pulang sekitar pukul 17.30 wita, sore itu, Agus disuruh pura-pura mengabarkan kepada mereka bahwa Angeline hilang.

Setelah itu hal tersebut menarik perhatian publik dan pada Rabu lalu (10/6) jasad Angeline ditemukan tewas terkubur di lubang kotoran ayam itu. Dan malamnya Aguspun ditangkap dan ditetapkan tersangka tunggal.

Sebelumnya, terang kakak Agus ini, pada Minggu malam (24/6) sekitar pukul 21.00 wita Agus mengaku bahwa, seekor Anjing milik Margriet menggonggong dan menggigitnya. Saat itu Margriet keluar dari dalam rumah membawa kelewan dan mengancam Agus. Katanya, kamu keluar dari sini. Nanti uangnya nyusul, lalu kamu segera pulang kampung dan jangan pernah balik.

"Itu saja cerita Agus. Dia mengaku kalau sebenarnya yang terjadi, begitu. Kalau Rp 2 milyar itu dia sementara emosi," terangnya.

Lanjutnya, Agus mengaku ke kakak dan ibunya bahwa ia menyesal melakukan hal itu.

"Cerita Agus ini. Kita sudah sampaikan ke beberapa penyidik polwan malam lalu di Polda," terangnya. Ids


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER